7| Merasa Bersalah

10.4K 2.6K 1.3K
                                    

Jam berapa dapet notif hipokrit?

Diantara semua tokoh, kamu stan tokoh siapa?

Siapa yang bisa kamu percaya?

Suka cerita ini ga? Share emot love ya🖤

"Karena yang terlihat pelaku bisa saja adalah korbannya, dan yang terlihat korban bisa saja adalah pelakunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Karena yang terlihat pelaku bisa saja adalah korbannya, dan yang terlihat korban bisa saja adalah pelakunya."

🍂

"Si Radian nggak masuk?"

Raline berhenti memainkan kukunya sendiri, mendengar gibahan pagi hari beberapa teman sekelasnya.

Salah satu temannya mengedikkan bahu, "Biasanya kan tuh anak datang pagi, paling awal malahan. Nggak masuk kali."

Raline mengembuskan napasnya, kembali memainkan kukunya merasa cemas. Bukan apa-apa, bayangan bagaimana Radian pingsan dan kejang di depan matanya karena dirinya kemarin masih terpatri di ingatannya.

Radian tidak kenapa-napa, kan?

"Raline!" tepuk Geyzia pada bahunya, Raline sontak mengalihkan pandangannya dari meja Radian yang kosong.

"Liatin apaan sih dari tadi?"

Raline menggelengkan kepalanya. "Nggak ada."

Geyzia memicing, tidak percaya. "Masa? Tapi kayaknya gue perhatiin— lo lagi liatin mejanya Radian kan?" tuding Geyzia menerka. "Cieee! Kangen Radian yaa?"

Raline sontak menggeleng, menepis tudingan Geyzia di hadapannya. "Enggak!"

Gadis di hadapannya itu malah tersenyum mencibirnya, tidak percaya.

Tatapan Raline lalu beralih memandangi Sena yang sedang berbicara dengan Pak Risandi di depan kelas. Melihat dari interaksi kedua orang itu, sepertinya mereka cukup dekat untuk hubungan antar guru dan murid.

Mungkin terlalu dekat.

"Sena pasti banyak yang suka ya?" Raline menimang kembali kalimatnya. "Maksud gue, guru-guru pasti suka Sena karena dia pinter."

Bisa dibilang, Sena juga punya citra yang besar untuk disukai. Jika orang-orang menyukai Raline karena wajah dan kerendahan hatinya yang suka berbagi, Sena memenangkan hati setiap orang karena otak dan keramahannya.

Menjawab pertanyaan Raline, Geyzia berdeham, manggut-manggut. Kemudian Sheryl menimbrung, sembari memperhatikan Sena dan Pak Risandi dengan bersedekap dada.

"Dia punya effort yang gede buat nyampe di titik itu."

Dhea manggut-manggut, mengiyakan. "Dia pasti ngerasa aman karena Dee udah nggak ada. Saingan berkurang." Dhea terkekeh, terkesan sedikit julid.

Hipokrit ✔️Where stories live. Discover now