10|Loker Radheya

10.5K 2.5K 1.4K
                                    

Jam berapa baca hipokrit?

Ada typo tegurin ya🔥

Ada typo tegurin ya🔥

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

▪️▪️▪️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

▪️▪️▪️

Pintu di dalam ruangan fotografi. Pintu apa itu?

Raline seketika menjadi penasaran dengan pintu yang hampir tak disadari keberadaannya itu, ruangan apa itu sebenarnya.

Ah, tapi, Raline tidak seharusnya membuang-buang waktu untuk mencari tau yang tak perlu. Tujuannya adalah untuk menemukan si peneror, dan memberi balas atas semua perbuatannya pada Raline. Raline harus tetap fokus pada tujuan utamanya.

"Hei, sebentar."

Tangan seseorang tiba-tiba menyentuh bahunya, Raline menoleh. Didapatinya seorang lelaki tinggi dengan almamater osis yang kini tengah menatapnya.

"Bantu gue sebentar," pintanya.

Tanpa basa-basi, lelaki itu menariknya masuk ke dalam ruangan osis. Menuju dinding di dalam ruangan. Raline mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Bantu apa?"

Lelaki itu menoleh, menatapnya sesaat. Menyerahkan ponsel dengan senter yang menyala, membuat alis Raline kian tertaut.

"Tolong bantu senter," ujarnya, lelaki itu menunjuk ke arah terminal listrik yang sudah terbuka.

Raline membulatkan mulutnya, baru paham. Raline menurut dengan mengarahkan senter ke arah yang diminta, sementara lelaki itu mulai kembali berkutat dengan kabel listrik di depannya.

Raline tau siapa lelaki yang ada di depannya ini. Dia Rafathan, Ketua Osis Satya Bangsa yang masa jabatannya sebentar lagi akan segera habis. Ini pertama kalinya Raline berbicara dengan lelaki itu.

"Itu kenapa?" Raline membuka pertanyaan.

"Ada jalur kabel yang putus."

Raline membulatkan mulut manggut-manggut. Hanya memperhatikan Rafathan yang tengah fokus pada pekerjaannya.

Hipokrit ✔️Where stories live. Discover now