22|Perihal Menfess

5.2K 1.6K 893
                                    

Jam berapa baca hipokrit?

Spam love item seperti biasa🖤

Jangan lupa share cerita ini ya!

"Tidak ada rahasia yang pernah berhasil menjadi sepenuhnya rahasia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tidak ada rahasia yang pernah berhasil menjadi sepenuhnya rahasia."


[.]

"Kalian semua udah pasti lihat kan menfess yang lagi rame di base?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kalian semua udah pasti lihat kan menfess yang lagi rame di base?"

Suara Ethan menjadi pembuka dalam ruang osis nan senyap yang hanya diisi oleh 4 manusia itu. Tidak ada yang menyahutinya, hingga langkah kaki yang baru saja masuk ke dalam ruangan mengalihkan fokus orang-orang itu untuk kemudian menoleh. Melihat Sena yang baru saja masuk.

Kini, ruangan itu telah diisi oleh Ethan, Alezian yang baru mulai masuk sekolah hari ini, Geyzia serta Sheryl, dan juga Sena yang baru saja bergabung.

Menghembuskan napasnya, Sena membuka suara, "Gue nggak ada lagi urusannya sama ini. Gue udah bilang gue keluar."

Sheryl memutar bola mata, menatap gadis itu sembari menyilangkan kaki santai. "Lo udah milih terlibat, Sena. Jadi lo nggak bisa kabur dan anggap ini selesai gitu aja."

Sena menggelengkan kepalanya. "Kalian bahkan udah nyalahin perjanjian awal yang seharusnya."

Sena menarik napasnya sejenak, lalu bersuara rendah namun terdengar jelas. "Kerja sama awal kita itu bikin Radheya keluar dari Satya Bangsa, bukan bikin Radheya meninggal."

Seisi ruangan itu diam seketika, tidak ada yang membalasi kalimatnya atau meresponnya sedikitpun. Manusia-manusia itu bahkan saling memalingkan pandangannya satu sama lain.

"Bahkan mungkin... satu diantara kalian itu yang sebenernya bunuh Aya kan?"

Semua orang saling memandang, seolah saling melempar tuduhan satu sama lainnya. Merasa jadi yang paling banyak dipandang, Geyzia sontak melebarkan bola matanya tidak terima.

"Bukan gue yang bunuh Dee! Kenapa kalian jadi liatin gue?"

Ethan mendecak. "Udahlah, udah! Nggak usah saling tuduh. Intinya kita semua terlibat dalam penyebab Dee depresi. Dan sekarang ada yang ngungkit soal Dee ke base. Cuma kita berlima yang tau soal ini, jadi siapa diantara kalian yang udah masukin itu ke base twitter?"

Hipokrit ✔️Where stories live. Discover now