44|Mengetahui Semuanya

3.4K 1.2K 1.5K
                                    

Cw // knife, injection, violence

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cw // knife, injection, violence

[.]

Rafathan tidak tahu pastinya kala itu tanggal berapa. Kalau tidak salah ingat, sekitar 3 Juni. Ia tiba-tiba saja mendapatkan sebuah pesan dari seseorang bernama Yovan, pesan yang baginya seperti sebuah ancaman.

Rafathan benci diancam.

Yovan
Gue tau lo ada hubungannya sama kematian Radheya
Wajah lo kefoto di kameranya Alezian🤪
But chilll gue bakal diem kok bro🤫
Asal ada 💰 tutup mulut😎

Hari itu, Rafathan tidak bisa menahan dirinya dan marah. Ia lantas mengajak Yovan bertemu di gudang dekat parkiran setelah bel pulang. Yovan kira, dirinya terpancing dan akan memberikannya uang tutup mulut seperti yang lainnya lakukan. Namun lelaki itu salah, Rafathan tidak memberikannya uang, justru malah sebuah suntikan aneh yang membuat Yovan berakhir pusing dan tidak sadarkan diri.

Rafathan sengaja menunggu parkiran sedikit sepi untuk membawa Yovan dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil. Ia sebetulnya berniat ingin menghabisi Yovan hari itu juga. Namun ketika bertemu Raline di depan gerbang, melihat gadis itu yang tengah kacau karena baru saja dituduh jadi penyebab teman dekatnya meninggal—atau mungkin bersikap demikian karena menerima pesan teror darinya, Rafathan tiba-tiba saja terpikirkan hal lain.

"Hei."

Lamunan gadis itu terbuyar dan menghentikan langkah kakinya. Menoleh pada Rafathan yang memanggilnya dari dalam mobil.

"Pulang sama siapa? Mau bareng?"

Bukan rencana Rafathan menyewa mobil lain untuk menabrak mereka. Hal itu pada akhirnya terjadi begitu saja. Meskipun Rafathan tahu akan ada mobil lain yang melaju di depannya, ia hanya berpura-pura tidak memfokuskan diri pada setirnya.

Kecelakaan kala itu, tidak benar-benar langsung membakar mobil mereka. Rafathan melepas seatbelt yang melindungi diri, keluar dan menengok Raline yang terlempar ke luar mobil hingga kacanya berlubang parah. Bukan salahnya jika Raline tidak mengenakan seatbelt.

Rafathan lantas mengitari mobil, memindahkan tubuh Yovan yang masih tak sadar untuk pindah ke bangku kemudi. Sengaja meninggalkan barang-barang miliknya diantara lelaki itu, agar semua orang akan mengira bahwa Yovan adalah dirinya. Lalu, membakar mobil itu.

Rafathan sengaja?

Ya. Rafathan sengaja melakukan semua itu selain untuk menyelamatkan dirinya sendiri, juga sebagai bentuk terornya untuk Raline. Agar gadis itu percaya bahwa semua orang akan tiada karena bersamanya. Dengan begitu, Raline akan mengingat semua dosanya.

Hari itu, Rafathan memalsukan kematiannya sendiri.

[.]

"L—lo? Lo masih hidup?"

Hipokrit ✔️Where stories live. Discover now