25. MADING SEKOLAH

272 172 259
                                    

“Jika kalian gagal, ada sesuatu yang harus kalian pelajari. Karena dari alasan tersebut, kegagalan juga bisa menjadi kesempatan yang baik.”

—Lim Jaebeom—

—Lim Jaebeom—

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌴🌴🌴

Arum sedang berjalan di koridor. Gadis itu habis dari perpustakaan untuk mengembalikan buku. Sepanjang perjalanan, banyak pasang mata yang menatapnya dengan sinis. Mereka juga berbisik-bisik saat Arum melewatinya.

Arum mempercepat langkahnya. Saat ingin melewati mading sekolah, ia berhenti sejenak karena melihat banyak murid yang berkerumun di depan mading.

Gadis itu penasaran. Ada apa sebenarnya? Ia melangkah menuju mading. Murid yang sedang berkerumun itu langsung menepi, memberinya jalan. Hal itu membuat Arum semakin bingung juga penasaran.

Arum berdiri tepat di depan mading. Bola matanya membulat sempurna melihat berita yang terpampang di mading tersebut. Pantas saja Arum merasa ada yang aneh, ternyata karena berita ini.

Han Arum.
Gadis yang dikenal akan prestasinya di sekolah ternyata anak dari ketua gangster. Bloody Soul, kelompok gangster yang sempat meresahkan masyarakat Apgujeong-dong ternyata diketuai oleh Han Young-il, yang tidak lain adalah ayah kandung Han Arum.

"Heol! Dia benar-benar jago akting!"

"Lihatlah, topeng yang dia pakai cukup bagus untuk menutupi semua keburukannya."

"Cih! Seperti itu kriteria gadis kesukaan Jaebeom? Bahkan dia terlihat lebih buruk dari pada Jaebeom."

"Dia berhak mendapat penghargaan atas kebohongannya selama ini."

"Cara dia memikat hati Jaebeom adalah yang terbaik. Dia mencari seseorang yang buruk di lingkungan sekolah untuk menutupi keburukannya sendiri. Hebat sekali!"

Arum mencengkeram rok seragamnya mendengar hinaan orang-orang di sekitar. Matanya memanas, dadanya terasa sesak, hatinya juga terasa sakit mendengar hinaan tersebut. Gadis itu berbalik badan dan memilih pergi dari kerumunan itu.

Di ujung koridor, anggota G7 menyaksikan kejadian tersebut. Mereka sudah membaca berita itu lebih dulu. Namun mereka memilih diam karena tidak ingin membuat Jaebeom tersulut emosi lagi. Saat melihat Arum pergi mereka langsung menatap Jaebeom.

"Kau tidak ingin menemuinya, Hyung?" tanya Yugyeom.

Jaebeom yang sedang bersandar di dinding langsung tersenyum miring. "Untuk apa?"

Oh, tidak! Jaebeom kembali seperti dulu. Jaebeom kembali menjadi dirinya yang angkuh, yang tidak peduli dengan keadaan, yang tidak punya rasa sedikitpun untuk orang di sekitarnya.

BAD [Lim Jaebeom] ✓Where stories live. Discover now