28. PESAN & KEBENARAN

260 151 259
                                    


🌴🌴🌴

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌴🌴🌴

G7 sedang berada di apartemen Jaebeom. Padahal, si empunya saja masih sibuk menemani Arum di rumah sakit.

Jaebeom dan Arum menjadi topik hangat di sekolah. Banyak yang bertanya tentang keduanya pada anggota G7. Untuk mengindari pertanyaan itu, mereka sudah sepakat untuk bolos beberapa hari. Dan hari ini, menjadi hari ketiga mereka bolos.

"Kau sudah menelepon Jaebeom?" tanya Mark pada Jinyoung.

Jinyoung mengangguk. "Dia tidak ingin pulang sebelum Arum sadar."

Jackson berdecak sebal. "Benar-benar keras kepala!" sungut Jackson.

"Tidak ada yang berniat menemaninya?" tanya Yugyeom. "Jaebeom Hyung butuh seseorang di sana."

"Kalau begitu kau saja, Gyeom," celetuk Bambam.

"Jaebeom Hyung tidak akan mau ditemani. Dia akan meminta kita untuk pulang atau menjaga apartemennya saja," timpal Youngjae.

"Tapi ... aku harus bertemu Jaebeom." Hyuna buka suara. Gadis itu juga ikut bolos hari ini. "Aku ingin menyampaikan sesuatu padanya."

"Sesuatu apa?" tanya Jackson.

"Tentang Arum."

"Kalau begitu aku yang antar," putus Jackson. Cowok itu meraih kunci motornya yang tergeletak di meja. Ia beranjak dari tempat duduk lalu pamit pada anggota G7. Jackson dan Hyuna lantas bergegas pergi menuju rumah sakit.

🌴🌴🌴

Jaebeom masih setia menemani Arum di ruang ICU. Terhitung sudah lima hari gadis itu tidak sadarkan diri. Belum ada tanda-tanda apapun dari Arum, membuat Jaebeom semakin khawatir akan kondisinya.

Tok. Tok.

Pintu ruangan diketuk dari depan. Ada Jackson dan Hyuna di sana. Mereka mengintip lebih dulu dari kaca lalu masuk ke dalam ruangan.

"Apa kami mengganggu?" tanya Jackson saat berjalan menghampiri Jaebeom.

"Tidak." Jaebeom menoleh padanya. "Ada apa?"

"Kau baik-baik saja kan, Jaebeom?" tanya Hyuna. Jaebeom menjawab dengan anggukan kepala. "Aku ingin memberikan ini." Hyuna memberikan dua buah amplop pada Jaebeom. "Kau baca yang ini dulu, ya," pintanya, menunjuk amplop yang ditunjukkan untuk Jaebeom.

"Kenapa ada nama Arum di sini? Bukankah ini surat untuk Arum?" Tanya Jaebom sedikit bingung, melihat nama yang tertera di surat satunya lagi adalah nama Arum.

"Tidak, Arum sengaja memberikan surat ini padamu. Baca saja."

"Baiklah, aku titip Arum." Jaebom langsung beranjak dari tempat duduk. Cowok itu keluar dari ruangan dan duduk di koridor rumah sakit.

BAD [Lim Jaebeom] ✓Where stories live. Discover now