•°• EPILOG •°•

169 34 188
                                    

Mari kita berimajinasi. Spesial epilog, aku kasih sedikit fantasi, semoga suka❤️

And ...

Happy 10K Readers❤️ Terimakasih telah membaca BAD❤️ Salam hangat dari Jaebeom dan Arum untuk kalian para pembaca setia BAD❤️

🌴🌴🌴

"Di sini terbaring dengan tenang, Han Arum."

Batu nisan itu masih terus ditatap dengan mata elang Jaebeom. Ia tersenyum, lalu mengelus batu nisan itu dengan pelan. Setangkai bunga yang ia bawa kini ditelakkan tepat di depan batu nisan yang bertuliskan nama Han Arum di sana.

"Arum-ah? Aku datang." Jaebeom duduk di depan makam Arum. Menatap batu nisan Arum dengan penuh kerinduan.

Tiga tahun yang lalu, Jaebeom tidak berada di sini. Ia tidak melihat bagaimana gadisnya itu terkubur di bawah sana. Namun setelah itu, Jaebeom secara rutin berkunjung ke makam Arum.

"Aku membawa surat, tolong dengarkan baik-baik, ya?" pinta Jaebeom lalu mengeluarkan selembaran surat dari dalam tasnya.

"Arum-ah? Gadisku yang cantik, aku merindukanmu. Tiga tahun yang lalu adalah masa-masa tersulit untukku. Kau meninggalkanku sangat tiba-tiba, membuat luka lama di hatiku kembali muncul. Rasanya aku ingin menyalahkan takdir yang telah digariskan oleh Tuhan. Namun lambat laun aku sadar, aku tidak boleh egois. Tuhan mengambilmu lebih dulu sebab Tuhan punya alasan, kan?

Beberapa minggu yang lalu aku bertemu seorang gadis. Aku tidak percaya reinkarnasi tetapi gadis itu benar-benar terlihat mirip denganmu, Arum-ah. Katakan padaku, apakah kau bereinkarnasi? Aku kesulitan mencari informasi lebih dalam sebab gadis itu sangat menyebalkan. Namun di waktu tertentu, aku begitu nyaman dengannya. Dia berhati lembut, persis seperti dirimu. Semua yang kau suka dulu, ternyata dia juga menyukainya. Aku tidak ingin bermain teka-teki dengan takdir. Jika dia memang reinkarnasi dirimu, tolong segera beritahuku. Aku merasa bersalah sebab saat aku bersamanya, aku menganggap dia sebagai Han Arum kekasihku, bukan sebagai Lee Aera.

Dan jika dia memang dirimu di masa lalu, bolehkah aku membangun kebahagiaan dengannya? Aku tidak ingin kehilangan dirimu lagi, Arum. Jika Aera adalah alasan yang Tuhan berikan, aku akan menerimanya. Juga, izinkan aku jika suatu saat aku memulai semuanya dari awal dengan gadis itu. Yang perlu kau tahu, aku tidak pernah sekalipun melupakanmu, Arum-ah. Perasaanku padamu masih tetap sama. Aku mencintaimu dengan tulus. Kuharap kau selalu bahagia di sisi-Nya. I love you, Han Arum."

"Wow! Sangat mengesankan!"

Jaebeom spontan menoleh, menatap Aera yang berdiri di sampingnya. Cepat-cepat Jaebeom memasukkan surat yang ia baca barusan ke dalam tas.

Gadis itu ikut duduk di sisi Jaebeom. Tatapannya beralih menatap batu nisan Arum. "Halo? Kau pasti kekasih lelaki ini, kan?"

"Apa yang kau lakukan?" tanya Jaebeom.

"Apa lagi? Berbicara dengan diriku di masa lalu." Aera terdengar begitu yakin dengan jawabannya. "Boleh aku memanggilmu Eonnie? Saat aku menginjakkan kaki di pemakaman ini, air mataku tiba-tiba lolos begitu saja. Bahkan tanpa sadar bibirku tersenyum. Aku melangkah ke tempat ini di luar kendaliku. Perasaannya bercampur aduk, seakan semua kesedihan dan kebahagiaan menjadi satu. Aku bertanya-tanya kenapa aku seperti ini, lalu aku teringat akan sesuatu. Lelaki ini bilang jika diriku mirip sekali denganmu, Eonnie. Mungkinkah aku benar-benar reinkarnasi dirimu?"

"Aera-"

"Sebentar, aku hanya ingin mengutarakan perasaanku saat ini." Area menahan Jaebeom untuk memotong pembicaraannya. Gadis itu masih fokus menatap batu nisan Arum.

BAD [Lim Jaebeom] ✓Where stories live. Discover now