30. SEBUAH ALASAN

243 143 250
                                    


🌴🌴🌴

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌴🌴🌴

Dua hari berlalu, basecamp G7 tampak sepi. Karena keributan yang terjadi kemarin, anggota G7 seolah menghindari basecamp untuk sementara waktu.

Maknae line lebih memilih diam dan tidak ikut campur. Dua hari ini juga mereka selalu pergi ke apartemen Jaebeom. Berkumpul di sana bersama sang empunya. Mereka tidak memihak Jaebeom, tetapi setelah mereka tahu semua yang terjadi, entah kenapa mereka jadi canggung jika dekat dengan Jinyoung atau Mark.

Berbeda dengan Jackson. Bak seorang penengah, Jackson malah meminta Jinyoung dan Mark datang ke basecamp. Jackson tidak bisa seperti ini; melihat mereka saling menghindar dan tidak ada niat untuk memperbaiki kesalahan. Ditambah lagi dengan Jaebeom yang sudah dua hari ini tidak ada kabar, mengurung diri di apartemen.

Jackson dan Mark sudah berada di basecamp. Lima menit setelahnya, Jinyoung pun tiba. Cowok itu terlihat murung, sama seperti Mark.

"Park Jinyoung," panggil Jackson, jika Jackson sudah memanggil nama lengkap Jinyoung, itu tandanya Jackson benar-benar sedang serius. "Kau sengaja melakukan itu?"

"Melakukan apa?" sambar Jinyoung. "Menutupi kesalahan ayahku?" tebaknya, terdengar sedikit emosi.

"Jelaskan saja." Dengan tenang Mark berkata demikian. Meminta Jinyoung agar tidak bertele-tele.

Jinyoung menghela napas dalam-dalam. Ia menunduk, menahan rasa kesal yang bercampur dengan rasa bersalah.

"Memang, aku sengaja melakukan ini," ungkap Jinyoung. "Namun, ini semua bukan kemauanku sendiri. Aku diancam oleh ayahku. Aku berteman dengan Jaebeom untuk mengawasinya selama ini. Jika aku tidak menuruti perintah ayahku, dia akan membunuh ibuku juga."

Jackson mendelik, cukup terkejut atas pengakuan tersebut. Ia masih terus diam, mendengarkan penjelasan Jinyoung dengan seksama.

"Saat aku tahu Jaebeom adalah anak dari korban pembunuhan itu, aku langsung menemui ayahku, meminta ayahku untuk bertanggungjawab, tetapi tidak mendengarkan olehnya."

"Tapi, bukankah kau bisa mengungkapkan itu secara diam-diam?" tanya Jackson.

"Lalu membiarkan ibuku terbunuh, begitu?" cecar Jinyoung. "Jika kau berada di posisiku, apa yang akan kau lakukan, Jackson?"

Jackson kembali terdiam. Kini ia paham, Jinyoung tidak ada pilihan lain selain menuruti permintaan ayahnya. Sebab itu Jinyoung terus diam walau ia tahu dengan semua yang terjadi.

"Pada awalnya aku berteman karena ingin mengawasinya. Namun lambat laun, aku menyadari jika yang aku lakukan itu salah. Jaebeom banyak mengajarkan kebaikan padaku. Dia benar-benar menjagaku selama ini. Bahkan, dia sempat bilang jika aku ini sudah dianggap seperti adiknya sendiri," papar Jinyoung, mengutarakan isi hatinya.

BAD [Lim Jaebeom] ✓Where stories live. Discover now