BAD [Lim Jaebeom] ✓

27. RUNTUHNYA EGO

2021.01.19, GOT7 Is Free!
#GOT7NewPage

LESGOOOOO PARTY, AHGASAE!🎉

🌴🌴🌴

"Jaebeom?"

Cowok bertubuh tinggi itu berhenti melangkah ketika namanya dipanggil. Ia menoleh ke kanan, melihat orang yang sedang berjalan menghampirinya.

"Ada apa, Ssaem?"

"Kau ... bertengkar dengan Arum?" tanya Kim-ssaem.

Jaebeom awalnya diam, lalu tidak lama ia mendenguskan tawa. "Woah! Aku tidak percaya ini! Ssaem bahkan tahu masalah itu?"

"Jawab saja. Kau bertengkar dengan Arum, kan?" desak Kim-ssaem yang lantas membuat Jaebeom menganggukan kepala. "Apa Arum pindah sekolah karena pertengkaran itu?"

"Mungkin iya." Jaebeom menjawab dengan santai, seolah itu bukan masalah baginya.

Kim-ssaem terlihat mengehela napas lelah. Pasalnya, setelah berita Arum di mading tersebar, Kim-ssaem jadi sorotan oleh guru-guru di sekolah. Mereka menanyakan fakta dari berita tersebut. Kim-ssaem bertanya pada Hyuna, dan untungnya Hyuna menjelaskan semuanya dengan teliti.

Jujur saja, Kim-ssaem masih terkejut dengan berita itu. Keterkejutannya semakin bertambah saat menerima telepon barusan dari pihak kepolisian dan rumah sakit. Ia mendapat kabar mengenai Arum.

"Jaebeom, Arum kecelakaan."

Jaebeom membeku. Pernyataan Kim-ssaem membuat jantungnya berhenti berdetak untuk sejenak. Cowok itu menatap Kim-ssaem dengan serius, ia memicingkan mata seolah mencari kebenaran dari raut wajah Kim-ssaem.

"Ssaem, bukan seperti itu cara membujukku agar baikan dengan—"

"Ini serius, Jaebeom. Ssaem dapat telepon dari pihak rumah sakit dan kepolisian. Arum kecelakaan. Taksi yang ditumpanginya ditabrak oleh truk."

"Ssaem." Jaebeom menggelengkan kepala. Masih tidak percaya dengan ucapan Kim-ssaem. "Jangan membohongiku, Ssaem."

"Pergilah ke rumah sakit ini. Arum berada di ruang IGD." Kim-ssaem memberikan secarik kertas yang bertuliskan alamat rumah sakit itu. Tanpa pikir panjang, Jaebeom langsung berlari menuju parkiran.

Akal sehatnya seakan hilang. Cowok itu mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. Membelah jalanan dengan kelihaiannya. Pikirannya hanya tertuju pada satu hal, yaitu gadisnya.