10. Gausah nanya, bisa?

1K 77 3
                                    

10. Gausah Nanya, bisa?
♪: BTS - Life Goes On

 Gausah Nanya, bisa? ♪: BTS - Life Goes On

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ruang kelas XI-IPA-2.

Ternyata kelas IPA yang dihuni oleh Arumi dan teman-temannya tidak sebrutal kelas Bian. Kebanyakan siswanya lolos saat razia. Hanya tiga siswa laki-laki yang kena tilang karena membawa lightstick, DVD, dan PSP. Ada ada aja, ck.

Entah hari ini adalah keberuntungan kelas ini, entah karna memang penghuni kelasnya taat akan aturan. Tapi bu Widya tidak seemosi saat merazia kelas XI IPA 1 tadi. Mana ada yang bawa bra segala. Buat apa coba.

Tapi meski taat aturan, kelas Arumi termasuk kelas paling bobrok untuk akhlak saat jam kosong. Terutama yang laki-laki. Kadang mereka konser dadakan, cosplay jadi bapak-bapak pejabat yang lagi pidato, lagi kampanye dan masih banyak hal aneh lainnya yang mereka buat saat jam kosong.

“Arum! Kenapa ngelamun?” tanya Hana. Mereka sedang ada jam kosong karena para guru sedang sibuk rapat dan ada yang beberapa sedang menghukum siswa yang terjaring razia tadi.

Arumi tersadar. “Enggak papa kok, Na.” jawabnya.

Hana mencondongkan tubuhnya menatap Arumi curiga. “Boong. Ayo sini cerita,” suruh Hana. Mereka hari ini duduk berdua karna Hana yang minta soalnya dia lagi ngambek dikit sama Janina.

Ohiya, soal Janina, cewek itu lagi kejar-kejaran sama Dimas karna sepatu olahraga putih Janina dicoret-coret Dimas pake spidol biru. Sedangkan Darsa lagi adu mulut sama Adam. Seperti biasa.

Arumi menghela nafas pelan. “Papa mau bawa Mama ke Sydney. Arumi gak bisa ikut karna minggu depan Olimpiade.” adunya pada Hana.

Hana menaikkan alisnya. “Mau dirawat di sana?” tanyanya. Arumi mengangguk.

“Lo gak usah ikut ya, ntar gue kangen gimana.” Hana mengerucutkan bibirnya. “Lo tinggal di rumah gue aja ya, di rumah lo gak ada siapa-siapa kan.”

Arumi menggeleng. “Papa udah titipin aku, Na.”

“Titipin? Barang kali ah. Btw, dititip di mana? Panti asuhan?” Hana ngakak. Kurang ajar. Wkwk.

“Di rumah kak Bian.” jawab Arumi pelan.

Hana melotot mendengarnya. Plis dia gak salah dengar kan? Rumah Bian? Watdefak!

“Ngaco nih temen gue.” Hana tertawa sumbang.

Hari sabtu kemarin. Ibra mengatakan pada Zain bahwa dia akan membawa Daisy ke Sydney dan meninggalkan Arumi di rumah bersama beberapa asisten. Delila dengan usul yang diluar dugaan meminta Arumi tinggal di rumahnya selama Ibra di Sydney. Delila memaksa lebih tepatnya.

Dan Ibra menyetujuinya. Besok adalah keberangkatan Ibra membawa Daisy ke Sydney bersama dua asisten dan perawat Alena.

“Beneran. Mama kak Bian yang nyuruh buat Arumi tinggal di rumahnya.” jawab Arumi meyakinkan Hana.

BIANWhere stories live. Discover now