14: Arumi suka Bian

1.1K 91 8
                                    

Bab 14: Arumi suka Bian
♪: New Hope Club ft Danna Paola - Know me too well

Bian & Arumi—

Bian menatap datar satu persatu teman-temannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bian menatap datar satu persatu teman-temannya. Tadi dongkolnya sudah ilang dikit tapi naik lagi karna kedatangan para bangsat-bangsat ini.

“Bi, ayo jelasin. Kenapa Arumi Jauza Danurdara ada di rumah lo malem-malem gini? Ada hubungan apa lo sama sayang gue?” tanya Langit dingin. Ia menatap Bian tajam.

Sedangkan Bian hanya menatap Langit dingin. “Dia calon istri gue.” jawabnya asal namun mampu membuat Langit mengeraskan rahangnya.

“Apa-apaan sih lo, calon istri-calon istri. Halu bangsat.” Langit sewot. “Lagian lo kan gak suka sama Arumi, jangan sok nikung gue.”

Aksa mengernyit, “Lah kok ngamok.” katanya lalu ngakak.

Langit memelas, “Bi, maafin gue lah. Janji kaga buat gitu lagi. Udah dong marahnya, lo kalo marah mah serem gitu mo ngambil crush nya gue.”

Baru saja Bian hendak bicara, Arumi muncul membuat semuanya menoleh. “E—eum Kak Bian, kata tante Delila temen-temennya suruh masuk.” ucapnya.

Entahlah, Tuhan memang sangat baik hati karna sudah menciptakan mahkluk lembut seperti Arumi. Suaranya, gaya bicaranya, gerak tubuhnya, semua lembut dan indah dimata yang memandang.

“T—tapi—tapi kak Bian gak boleh masuk.” imbuhnya sambil menggigit bibir bawahnya. Ia takut melihat wajah Bian yang sudah seperti siap menerkam mangsanya.

Bian semakin menekuk wajahnya, telinganya panas, kepalanya ikut panas mendengar ucapan Arumi.

Langit, Aksa, Husein dan Xavier ngakak abis. Mereka tahu kalau Bian pasti kena hukum mamanya. Dari dulu berteman dengan Bian, mereka tahu jika tante Delila menghukum Bian, selalunya memberi hukuman dengan mengurungnya di luar rumah.

“Masuk sana lo semua.” suruh Bian pada teman-temannya.

Xavier tanpa bicara melenggang masuk kedalam rumah Bian diikuti Husein. Mereka tahu Bian lagi mode badmood. Karna tidak mau kena amuk, jadinya main aman aja deh.

“Ayo, Arumi.” ajak Langit dan Aksa masuk.

Arumi mengerjapkan matanya, “Arumi mau nemenin Kak Bian. Kak Langit sama Kak Aksa masuk aja ya.”

Langit memicingkan matanya, hatinya sakit cuk. Bayangin, cewek yang dia suka malah milih nemenin cowok lain. Asuuu tenan.

“Ngapain nemenin Bian, dia bisa sendiri. Udah ayo masuk aja sama gue, disini banyak nyamuk.” ajak Langit lagi sedangkan Aksa nyerah dia masuk duluan ke dalam rumah Bian.

Arumi menggeleng, tak mau.

Langit murung, “Yaudah deh gue masuk dulu ya, mau ketemu tante. Lo jangan nemenin Bian sampe hukumannya kelar, okay?”

BIANWhere stories live. Discover now