3. Di Rumah Arumi

2.2K 108 4
                                    

3: Dirumah Arumi
♪: Clairo - Sofia

Suara riuh dari kelas XI IPA 2 membuat kelas disebelahnya tidak bisa belajar

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Suara riuh dari kelas XI IPA 2 membuat kelas disebelahnya tidak bisa belajar. Kelas ini adalah kelas yamg ditempati Arumi dan keempat temannya. Karna jam kosong, seisi kelas memanfaatkannya dengan berbagai macam kesibukan mereka.

Ada yang main game, ada yang dandan, gosip, main tiktok, dan ada juga yang konser dadakan membuat kelas semakin tidak kondusif. Walaupun mereka kelas IPA, tapi ributnya jam kosong melebihi ributnya anak IPS. Karna penghuninya sebelas dua belas dengan anggota jaran kepang. Suka mabok. Wkwk.

Btw, pada tau jaran kepang gasih? Orang jawa pasti tau nih jarang kepang. Oke skip!

Arumi yang tengah belajar kimia sendiri dibangkunya mendadak pusing melihat tingkah Janina yang masih terus-terusan belajar goyang main tiktok diajarin Darsa.

Saat semuanya lagi asik, pintu kelas terbuka dan muncul sosok laki-laki dari sana. Seisi kelas menghentikan kegiatan mereka dan menatap orang itu.

"Bisa diem gak sih, suara kalian kedenger sampe kelas sebelah." ucapnya.

Teman sekelas Arumi, namanya Dimas menyahuti. "Emang kedenger ya sampe kelas lo?" tanyanya tanpa dosa.

"Kalo gak denger, gak mungkin gue disuruh kesini buat bilangin kalian semua." balas laki-laki itu ketus.

Dimas selaku ketua kelas mengangguk. "Oke maaf dah, kita gak ribut lagi." katanya.

Laki-laki dengan wajah datar itu berlalu menutup pintu. Tapi sebelum itu ia sempat berkata,"Yang namanya Arumi Jauza dipanggil Bu Maida di ruangannya." Seisi kelas IPA 2 mulai gibah.

"Apaansi anjir datar bet mukanya." celetuk salah satunya.

"Kek gak tau Bian aja si. Biasa kali dia begitu, ini juga bukan pertama kali dia negur kita wkwkw." balas yang lainnya.

Janina heboh. "Kalian pernah gak sih liat Bian senyum?" tanyanya.

"Kan Janina tetangganya kak Bian, masa nanya kita yang ketemunya pas sekolah doang." sahut Arumi meletakkan pulpennya dipertengahan buku paket lalu menutup buku tersebut.

"Gue gak pernah liat anjir." pekik Janina.

"Apalagi kita sat." sambar Hana sambil main hp.

"Yaudasi liat gue senyum aja napa." yang namanya Adam nyeletuk dibangkunya dipojok kanan paling belakang. Laki-laki itu suka main game jadi dia milih duduk dibelakang.

Darsa nyahut, "Najis lah."

"Dih gaya bener." balas Adam. "Cinta bertepuk sebelah tangan jangan sok keras."

"Apaansi anjim, mulut lo." Darsa sewot. Adam suka banget mengejeknya begitu.

"Arum, Aksa ada nembak lo gak?" tanya Adam lada Arumi. Seisi kelas sudah kembali pada kegiatannya masing-masing. Tapi untuk konser dadakan harus dihentikan karna terlalu berisik. Mereka malas ditegur kembali oleh Bian. Lelaki itu kalo udah marah nyeremin, apalagi mulutnya kadang pedes banget kaya cabe-cabean.

BIANOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz