16. Bian ngomel

962 77 4
                                    

Bab 16: Bian ngomel
♪: BTS - Spring Day

—Bian & Arumi—

Kurang dari dua jam perjalanan, keluarga Adelard tiba di kediaman sang nenek. Desanya memang asri seperti kata Delila. Udaranya sejuk, banyak pemandangan sawah hijau disekitar.

Bian kelaur dari mobil diikuti oleh Arumi. Gadis itu tampak masih mengantuk, ya selama perjalanan ia tertidur karna memang tadi malam ia kurang tidur.

Setelah perkenalan dengan nenek Bian dan makan bersama, Arumi diajak Bintang bermain dipinggir sawah.

“Seru kaga? Gak pernah kan lo kaya gini.” seru Bintang kegirangan saat melihat Arumi terjun masuk dalam sawah. Kaki putih gadis itu jadi penuh lumpur.

Arumi hanya terkekeh. Ya jujur saja ia memang belum pernah ke sawah, apalagi kakinya berlumuran lumpur begini.

“Bintang gak masuk?” tanya Arumi. Ia melihat bibi yang sedang menanam padi. Baru ini ia lihat secara langsung cara menanam padi itu gimana.

Bintang menggeleng. “Gak. Gue alergi lumpur.” jawabnya asal. Namun sedetik ia tersadar akan sesuatu. Bagaimana kalau Arumi yang alergi lumpur? Secara kulit anak orang kaya cuy, gak pernah kotor. Kalo sensitif gimana, dahlah mampus Bintang kena hantam Bian.

Lelaki ganteng itu bergerak cepat meraih tangan Arumi. Niatnya mau ajak naik, tapi tubuhnya malah terjun jadi nyungsep masuk ke sawah.

Dia didorong. Pelakunya, Sabian Nanda. Oke.

“Emang gak ada otaknya ya lo!” teriak Bian murka.

“Anjim!” umpat Bintang menyedihkan. Separuh badannya kerendam lumpur. Ia jatuhnya epic banget. Bian emang luar biasa.

“Arumi! Naik!” seru Bian marah. Lelaki itu memperhatikan Arumi dari atas sampai bawah. Ck, Bintang sialan. Anak orang di ajak ke sawah, kotor-kotor begitu.

Arumi nurut. Ia melangkah pelan karna terhambat lumpur. Sampai didekat Bian, lelaki itu membantunya naik ke gundukan tanah yang lebih tinggi.

“Ngapain, ha?” sentak Bian. “Nagapain mau aja diajak Bintang ke sawah-sawah segala.”

“Seru tau kak, Arumi belum pernah ke sawah gini.” jawabnya.

“Seru, seru apanya yang seru coba? Jadi kotor begini. Mana gak pake sendal, kalo didalam itu lo nginjek sesuatu gimana? Ntah itu kaca atau apa gitu. Gimana coba.” Bian jadi merepet kaya mak-emak.

Bintang yang mulai bangkit dari jatuhnya mengernyit mendengar rentetan kalimat Bian. Jatuhnya tuh aneh kalo Bian banyak ngomong. Janjangan bener nih Arumi itu cewek Bian. Wahh, gosip baru.

“Sabian Nanda,” panggil Bintang dan si pemilik nama menoleh. “Bacot lo banyak, tumben. Gue jadi curiga.”

Bian menyipitkan matanya lalu menatap adiknya tajam karna masih geram. “Abis ya lo nanti sama gue!” ancamnya sambil menunjuk Bintang.

Lelaki jangkung itu membawa Arumi ke sebuah sumur untuk mencuci kaki Arumi.

“Cuci cepetan, takutnya kulit lo sensitif jadi gatel.” ucapnya pada Arumi sambil menyalakan kran air.

BIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang