Membujuk

4.8K 549 39
                                    

~Happy reading~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~Happy reading~

Terdiri diam usai menutup pintu kamar, Sasuke mengedarkan pandangannya ke seisi ruang dan lantas berhenti kala menatap pintu kamar mandi yang sepertinya dikunci. Terdengar jelas suara percikan air menandakan jika ada seseorang didalam sana yang tentunya adalah seseorang yang sedari tadi Sasuke cari.

"Kau ada saran?" merasa Naruto terlalu banyak bicara, Sasuke ingin langsung ke intinya saja. Meminta saran secepatnya.

"Eh?" Naruto tersentak dan menaikkan satu alisnya.

"Agar Sakura tak meminta ingin kesana terus-menerus." mengerti dengan perubahan ekspresi yang sahabatnya itu tampilkan, Sasuke mencoba menjelaskan.

Naruto terdiam dan tampak berpikir.

Sesaat keheningan menerpa, namun tak berselang lama saat Naruto menyunggingkan senyum cerah dan menepuk pundak Sasuke, membuat sang empu sedikit tersentak kaget karenanya.

"Manjakan saja Sakura-chan dengan lebih." ucap Naruto dan Sasuke seketika mengernyit.

"Aa, ku rasa jika kau memanjakan Sakura-chan dengan lebih, itu pasti perlahan akan meluluhkannya. Jangan lupa, sembari memanjakannya kau juga harus membujuknya."

Sasuke menghembuskan nafasnya mengingat bagaimana jawaban Naruto atas pernyataannya tadi pagi. Dipikirnya baik-baik hal itu ada benarnya juga. Cara yang sama juga biasa ia lakukan untuk membuat Sakura berhenti merajuk, namun untuk memanjakannya dengan lebih...Sasuke sedikit memikirkan keras akan hal itu. Maksudnya ia harus seperti apa?

"Ck, tidak mungkin." Sasuke berdecak dan menggelengkan kepala saat pikirannya melayang ke arah yang seharusnya tak ia pikirkan. "Sakura sedang hamil dan kandungannya juga masih sangat muda." Sasuke mengedarkan pandangannya.

Baiklah, seorang Sasuke dilanda bingung sekarang. Mencoba memutar otak mencari cara bagaimana ia bisa memanjakan Sakura dengan lebih. Menurutnya kali ini merajuk Sakura yang paling lama, entahlah masih bisa bertahan sampai besok atau akan berakhir malam ini jika ia berhasil membujuknya. Ah, semoga saja.

Sasuke tentu cukup menyesal saat mengingat kejadian tadi malam, saat dimana ia bukannya memberi ruang lebih untuk Sakura bercerita terlebih dulu, tetapi malah disela dan ditolak tak diberi kesempatan. Sasuke mengakui dirinya bodoh, pelupa dan tak bisa mengerti perasaan Sakura. Istrinya itu sedang hamil, seharusnya ia lebih bisa memahami dan tak langsung mengegoiskan diri. Ya, sekarang jadi rumit bukan?

Ceklek...

Seketika atensinya teralihkan pada pintu kamar mandi yang dibuka, mendapati sosok yang sedari tadi memenuhi isi pikirannya berdiri diambang pintu dengan kedua netra yang menatapnya. Dingin.

Sasuke lantas menatap balik Sakura, terlihat jelas tak ada raut ketertarikan bahkan keceriaan sang istri ketika mendapatinya. Sasuke jadi meringis dan berdeham pelan menghindari kegugupan. Sementara Sakura acuh tak acuh dan memilih melangkahkan kaki hendak melewatinya.

Uchiha Family✔Where stories live. Discover now