Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
~Happy reading~
Keesokan harinya...
Berkutat dengan segala laporan rumah sakitnya, Sakura memeriksa dan sesekali menulis hal penting disana. Tak jarang ia juga mencoret dan menandatanganinya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tampak serius dan masih teliti, Sakura sampai tak menghiraukan jika pintu ruangannya sudah diketuk beberapa kali oleh seseorang. Ia baru tersadar kala bolpoin yang ia pegang terjatuh dan langsung mengarahkan pandangannya ke pintu.
"Masuk." seruan Sakura berhasil membuat seseorang yang tak diketahui siapa itu membuka pintu ruanganya. Menampakan dirinya yang tersenyum seraya melambaikan tangan pada tenaga medis Konoha yang tiga meter duduk dihadapannya.
Sakura refleks mengangkat satu alisnya, menatap Ino yang kini melangkah sembari menenteng sebuah paper bag berwarna coklat kearahnya. Ia masih menyunggingkan bibir yang sekarang terlihat lebih lebar.
"Ada apa kemari? Aku kira kau tidak ke rumah sakit hari ini seperti kemarin."
Ya, benar. Kemarin saat dimana Sakura kembali bekerja, ia mencari sahabatnya itu namun malah tidak menemukannya. Biasanya Ino akan kerumah sakit untuk menjenguk anak-anak yang kena trauma atau sekedar membatunya memeriksa para pasien yang kurang tenaga kerja karena medis yang seharusnya melakukan itu sedang tugas ke luar desa untuk melakukan kerjasama.
Bukannya menjawab Ino semakin senyam-senyum dihadapan Sakura membuat Sakura yang melihatnya heran dan tak lama berdecak kesal.
"Hei, aku sedang bertanya kenapa tidak dijawab?"
Ino terkekeh pelan, mengangguk-anggukan kepalanya dan menaruh paper bag yang dibawanya keatas meja kerja Sakura.
"Aku ada perlu."
"Apa?" dan dijawab cepat oleh Sakura.
"Aku ingin bercerita."
Sesaat kening Sakura berkerut kemudian menganggukan kepalanya. "Hm."
