Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
~Happy reading~
Ceklek...
Menutup pintu balkon, Sakura menutup serta gorden jendela yang sedikit terbuka. Merasa puas karena sudah melihat pemandangan indah malam ini. Cantik sekali, bulan dan bintang itu memperlihatkan cahaya mereka. Sakura menyukainya.
"Sedang apa?" bertepatan dengan dirinya yang baru berbalik, Sakura dikejutkan oleh Sasuke yang menuju kearahnya. Melontarkan satu pertanyaan yang lantas membuatnya tersenyum.
"Pemandangan malam ini sangat indah, aku keluar untuk melihatnya sebentar." ucap Sakura ketika Sasuke tepat berdiri didepannya.
"Tapi udara malam ini cukup dingin, tidak baik untuk kesehatan." Sasuke memandangi istrinya itu datar, memperhatikan pula pakaian yang ia kenakan. Sakura hanya mengenakan piyama dengan bahan yang cukup tipis. Apakah ia tidak kedinginan?
Sakura menyunggingkan senyum manisnya. "Kau lebih posesif ya sekarang." ia menyentil gemas ujung hidung Sasuke. Ingin saja, rasanya Sakura kecanduan untuk menyentil hidung mancung suaminya.
Sasuke menyeringai kecil. "Mari tidur, kau harus istirahat."
"Kau juga, Sasuke-kun."
"Hn."
"Apakah Sarada sudah tidur?" tanya Sakura ketika kaki mereka melangkah beriringan menuju kasur. Setahunya tadi Sasuke sedang mengobrol dengan Sarada dikamarnya, entahlah apa yang dibicarakan. Sakura tak tahu jelas, karena sehabis mencuci piring ia langsung pergi ke kamar.
"Iya, dia sudah tidur."
"Memangnya kalian berdua membicarakan apa?" menarik selimut hingga dada, Sakura menghadap Sasuke yang juga sudah merebahkan diri disampingnya. Suaminya itu menatapnya lekat.
"Pembicaraan antara Ayah dan anak." Sakura menganggukan kepalanya pelan.
"Apa aku boleh tahu?" ia lalu tersenyum hingga menampilkan gigi putih nan ratanya. Sedikit penarasan dengan apa yang dibahas suami dan anaknya tadi.
Sasuke mengetuk jidat lebar Sakura dengan dua jarinya. "Tidak boleh, itu rahasia."
Lantas berdecak dan menggerutu, Sakura menatap Sasuke kesal. "Menyebalkan, kenapa harus rahasia-rahasian? Ya sudah, tidak apa-apa. Gomen, karena sudah bertanya seperti it---" ucapannya terhenti kala tangan kekar Sasuke menarik tubuhnya mendekat. Memeluknya dan menatapnya lekat.
Sakura tentu terkejut, lantas mengadahkan kepala.
"Membahas tentang kepergianku besok, aku juga berpesan pada Sarada untuk menjagamu."
Ya, ingatkan lagi Sakura jika besok Sasuke sudah harus kembali pada misinya. Entah kapan akan pulang, Sasuke juga tak bisa memperkirakan.
Sesaat Sakura tertegun, terdiam untuk beberapa saat. Pandangannya tak lepas dari Sasuke. Besok? Kenapa kembali dibahas?
