7. Ikhlaskan dan Relakan

813 71 10
                                    

" Kita ini manusia biasa, tidak mungkin sanggup melupakan hal terbaik yang pernah terjadi didalam hidup kita. "











*
*
*
*
*












" Nju, tolong- " Bobby seketika menghentikkan ucapannya ketika melihat gadis disebelahnya itu tengah tertidur pulas sembari melipat kedua tangannya dimeja.

" Bisa - bisanya kamu tidur dicafe gini. " Keluh Bobby terkekeh menggelengkan kepalanya.

Bobby pun mengulas senyumannya. Matanya mulai asik menelusuri kecantikan alami dari gadis yang memang sudah bersamanya dengannya selalu sejak ia berada diprancis.

Namanya, Shania Junianatha. Namun Bobby lebih suka memanggilnya Shanju. Gadis pemilik senyuman terindah dimata Bobby ini memang suka sekali menemaninya kemanapun. Bahkan meski Bobby hanya ingin belajar, Shanju dengan baiknya menemaninya sampai tertidur begini.

" Nghh " Shanju merubah posisi kepalanya, akibat sinar matahari yang menyorot langsung pada wajahnya itu cukup menganggunya.

Bobby yang menyadari hal itu, pria itu langsung menggerakan tangannya dan menaruhnya tepat dihadapan wajah Shanju guna menghalangi sinar matahari itu menyorot langsung wajah gadis itu.





Satu jam kemudian ..





Tangan Bobby sudah mulai terasa mati rasa. Pegalnya tentu bukan main, bahkan ia hampir merasa tangannya ingin segera copot.

Namun melihat tak ada tanda - tanda dari Shanju akan bangun, membuat Bobby menghela napasnya dengan kasar.

" Ini anak mati kali ya. Tidurnya bisa pules begini. " Keluh Bobby dalam hatinya.

Bobby menekuk wajahnya kesal. Meski ia sendiri juga tidak ingin Shanju kepanasan, biar bete begitu ia tetap tak juga menyingkirkan tangannya dari wajah Shanju.

Tidak lama kemudian Shanju pun membuka matanya, Bobby langsung nenyingkirkan tanganya dari wajah Shanju. Akhirnya ia bisa merelaksasi tangannya yang sudah mati rasa keram karena terus mengangkat tangan.

" Kenapa? " Tanya Shanju yang melihat Bobby tengah meregangkan tangannya.

" Menurut kamu? " Ketus Bobby masih menekuk wajahnya.

" Ih aneh! " Shanju menggelengkan kepalanya heran.

" Bisa ya kamu tidur ditempat yang lagi ramai gini. " Omel Bobby menyipitkan matanya.

Shanju terkekeh sembari menggaruk - garuk tengkuk lehernya. " Ya mau gimana dong, ngantuk sih. Semalemkan aku tidur pagi gara - gara dengar curhatan Veranda yang lagi berantem sama pacarnya. "

Bobby menaikkan kedua alisnya. " Lagi? Mereka berantemin apa lagi? "

" Ya biasa lah. Tapi katanya sih pacarnya batalin ngunjungin dia tahun ini. " Jawab Shanju menyeruput milkshake vanillanya.

Bobby menghela napasnya kasar.

" Yaudah nggak usah didengarin. Kayak gitu kan ganggu banget, kamu jadi tidur pagi buat hal yang nggak penting. "

Apples Of The EyeWhere stories live. Discover now