14. Sakit Yang Tak Bersuara

752 65 3
                                    

" Jika terlalu dalam mencintai seseorang, ia akan selalu siap menjadi yang terpatah hanya untuk menyenangkan hati gadisnya."







*
*
*
*
*









" Ah, leganya akhirnya kembali kerumah huaahh! "

Shani pun menghempaskan tubuhnya letih diranjang, usai perjalanan pulangnya yang terasa cukup melelahkan dari Madrid ke Indonesia. Rasanya tubuhnya sekarang sudah mulai terasa encok, mati rasa dan juga pegal - pegal, rupanya umur memang ternyata tak bisa berbohong. Shani percaya hal itu.

Sedangkan Bobby sendiri, saat ini ia tengah membuka kemejanya. Tidak sengaja memperlihatkan tubuhnya yang tampak terlihat kekar dan juga sixpack bahkan mampu membuat Shani menelan ludahnya berulangkali. Jujur selama menikah ini adalah pertama kalinya gadis itu melihat tubuh Bobby tanpa busana, meskipun memang hanya bagian atas. Tapi sungguh Shani tak menyangka jika Bobby ternyata memiliki tubuh yang bagus dan ideal begini.

Sadar bahwa tengah diperhatikan oleh Shani, Bobby pun segera memakai kaos hitamnya buru - buru.

" Lihat apa kamu. " Celetuk Bobby mengerutkan dahinya, ia memalingkan tubuhnya membelakangi Shani.

Shani seketika terkekeh melihat respon Bobby yang seolah terlihat seperti seorang perawan yang sedang tertangkap basah berganti pakaian dihadapan temannya.

Ah, sungguh menggemaskan sekali bukan suaminya ini.

" Loh kamu kan yang ganti baju disini, ya berarti minta diliatin dong. " Balas Shani, gadis itu kini mulai beranjak mendekati Bobby.

Pipi Bobby langsung memerah malu akibat digoda oleh Shani barusan. Belum lagi pria itu juga harus kembali menahan diri dan menelan ludahnya begitu tangan Shani tiba - tiba perlahan mulai menyentuh perutnya lalu berjalan naik ke area dadanya.

Oh Tuhan, cobaan apa lagi ini.

" Aku nggak tau kamu punya tubuh sebagus ini. " Puji Shani mengulas senyumnya menggoda pria berkacamata dihadapannya.

Bobby memalingkan wajahnya, berusaha sekuat mungkin agar tak termakan permainan Shani saat ini. Namun memang cukup sulit untuknya, melihat wajah Shani yang biasanya selalu terlihat polos sekarang malah jadi terlihat lebih nakal karena tengah berusaha untuk mencoba mengerjainya. Dan hal itu memang berhasil, karena saat ini apa yang dilakukan Shani sungguh menekan naluri prianya.

Bukankah hal itu wajar? Meski Bobby itu sering disebut sebagai kanebo kering yang bernyawa, Bobby ini kan juga masih laki - laki yang normal. Yang bila dipancing, bisa juga goyah.

Apalagi yang menggodanya adalah Shani. Ckckck.

" Kenapa? Muka kamu kok langsung merah gini? " Ledek Shani begitu melihat ekspresi wajah Bobby yang saat ini sudah terlihat bagaikan kepiting rebus.

Mendengar hal itu Bobby berdecak sebal. Pemuda itu mengatur napasnya, lalu ia mengerjapkan matanya. Ada satu hal yang mungkin tak seharusnya Shani lakukan, mencoba untuk menggoda Bobby adalah sesuatu hal yang salah. Karena Bobby ini cukup pintar untuk membalasnya.

Bobby pun kembali melepaskan kaos yang dikenakan olehnya dan kembali juga memperlihatkan tubuh sexy nya. Pria berkacamata itu lalu melepaskan kacamatanya dan melemparnya sembarangan ke ranjang. Pemandangan Bobby yang tengah bertelanjang dada tanpa mengenakan kacamatanya itu membuat Bobby tampak berkali lipatnya terlihat hot dan menggairahkan untuk para perempuan pada umumnya.

Shani mematung seketika. Lalu gadis itu terkejut begitu Bobby yang tanpa aba - abanya langsung menarik pinggangnya mendekat ke arahnya hingga menyentuh tubuh pria itu sendiri. Ya keadaan berbalik, Shani yang harus menelan ludahnya menahan dirinya agar tidak terbuai dengan tubuh indah milik suaminya tersebut yang memang sudah membuat jantungnya berdebar - debar tak terkendali.

Apples Of The EyeOnde histórias criam vida. Descubra agora