23. To The Bone

921 75 27
                                    

" Aku merindukanmu setiap hari .. Aku tahu mungkin ini sudah terlambat. Tapi kumohon, kembalilah padaku seolah-olah nggak ada sesuatu yang terjadi. "








*
*
*
*
*










" Kamu hati - hati ya Ci. Maaf aku gak bisa nemenin kamu kesana. " Seru Gracia memeluk Shani dengan erat.

Shani mengangguk membalas pelukan gadis itu.

" Iya, Gapapa kok Ge. Nanti kalo ada apa - apa kamu kabarin aja ya. "

Gracia tersenyum lebar, ia mengacungkan jempolnya ke arah Shani. " Siap Ci, nanti kalo semisalnya Abang udah bisa dihubungin aku pasti langsung bilang ke Cici. "

Shani melepas pelukannya. " Iya Ge. Aku harap setelah kejadian kemarin, kamu jangan rahasiain apapun lagi ya. " Balasnya pelan.

Gracia mengangguk mengerti maksud dari perkataan Cici tersayangnya itu.

" Iya, Ci. Aku janji nggak akan ada yang aku sembunyikan lagi. "

Shani menghela napasnya panjang. " Iyaudah aku berangkat ya? "

" Eh bentar Ci. " Tahan Gracia, gadis itu merogoh kembali tasnya mencari sesuatu. " Ini. " Gracia lalu memberikan sepucuk surat untuk Shani.

Gadis itu mengangkat kedua alisnya memberikan tatapan pertanyaan.

" Sebelum Abang berangkat ke Madrid, dia ternyata ada nulis surat buat Cici. Kemarin malam Anin datang kerumah buat nganterin surat itu yang ketinggalan dimeja kerjanya. Aku pikir ada baiknya aku kasihin ke Cici .. biar gimanapun surat yang ditulis itu harus sampai ke pada orang yang ditujukan nya kan? Hehehe. "

Shani mengangguk lemas. " Dia bener - bener Denial banget ya? Buat ngirimin surat ini aja dia nggak bisa. "

Gracia sendiri hanya memberikan senyuman tipis diwajahnya. " Kadang aku juga mempertanyakan sifat Abang yang gitu ngikutin siapa sih Ci. " Gracia mengangkat bahunya tak menahu.

Shani pun terkekeh, " Yaudah aku berangkat ya. "

" Hati - hati Ci. " Balas Gracia, gadis itu melambaikan tangannya ke arah Shani yang saat ini sudah mulai beranjak pergi menjauh dari tempatnya berpijak.

Hari ini Shani akan pergi untuk menyusul Bobby di Madrid. Gadis itu telah memutuskan untuk menemui dan akan mengungkapkan perasaan yang ia miliki terhadap suaminya itu. Meski memang semua sedikit terlambat untuknya, namun tak ada salahnya untuk gadis itu mencobanya kan? Shani benar - benar tak ingin kehilangan Bobby.

Lalu sebenarnya sudah sejak pembicaraan terakhir dengannya, Bobby ini tak bisa dihubungi. Bahkan keluarganya pun juga sama sekali tak dapat menghubunginya. Bobby sepertinya memang sengaja memutuskan kontak terhadap orang - orang terdekatnya. Bahkan Gracia pun bilang bahwa terakhir Bobby menghubunginya, pemuda itu meminta izin untuk tidak dihubungi dahulu ia perlu waktu sendiri untuk menenangkan dirinya. Dan disaat itu pun Bobby juga hanya berpesan pada adiknya untuk menjaga Shani untuknya.

" Tunggu aku Kak. " Gumam Shani dalam hatinya.

Seusai mendudukkan dirinya dikursi pesawat, Shani pun menarik napasnya panjang lalu dengan perlahan ia menghelanya keluar. Jantungnya terus berdegup cepat sejak tadi, pikirannya juga terus melayang pada sosok Bobby yang memang sudah lama tidak dilihat olehnya. Membuat gadis itu jadi ingin segera cepat sampai di kota Madrid untuk bertemu dengan Bobby setelah itu menumpahkan segala kerinduan yang memang selama ini sudah cukup lama menyiksa dirinya.

Shani sedikit penasaran memikirkan bagaimana reaksi Bobby bila pria itu melihat kedatangannya yang tiba - tiba ini.

Apakah pemuda berkacamata itu akan bereaksi sangat terkejut dan merasa senang?

Apples Of The EyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang