31.

3.5K 537 25
                                    

MarkChan

Sore itu Jaemin memakan makanannnya di depan mini market langganan dekat apatermennya dengan lahap. Masalahnya beberapa waktu ini Jaemin memang kehilangan nafsu makan sampai akhirnya tubuhnya terlalu lemas dan akhirnya Jaemin memaksakan dirinya untuk makan. Dirinya makan dengan sangat lahap ternyata saat suapan pertama mie instan itu masuk ke dalam mulutnya.

"Kau makan seperti orang kelaparan" tiba-tiba Jeno datang dari belakang Jaemin. Jaemin hanya mengangkat bahunya tidak peduli lalu kembali makan. Akhirnya Jeno memutuskan untuk membeli mie instan yang sama dengan beberapa minuman di dalam mini market dan duduk bersama Jaemin.

"Kenapa kau malah ikutan makan ?" Tanya Jaemin kesal.

"Karena aku ingin, aku juga lapar" balas Jeno. Keduanya terdiam setelah itu, tidak ada yang bicara sampai semua makanan mereka habis.

"Aku... ingin tambah" tiba-tiba Jaemin berdiri dan kembali masuk ke dalam mini market untuk membeli mie instan lagi.

Jeno masih disana, duduk sambil memainkan ponselnya ketika Jaemin kembali dengan mie instan dan minumannya.

"Kau masih disini" keluh Jaemin.

"Kau beli mie tidak lama juga tuh" balas Jeno. Hening kembali melanda sampai akhirnya Jeno memutuskan untuk bicara.

"Aku baru saja menemui Mark bersama Lucas" mulai Jeno. Ini adalah tujuannya datang menemui Jaemin, untuk membahas semua yang Mark katakan.

"Apa hubungannya denganku ?" Jaemin malah bertanya.

"Mark dan Haechan sedang tidak bersama sekarang. Beberapa minggu lalu Haechan masuk rumah sakit karena ditusuk oleh orang jahat lalu saat ini Mark di rumah sakit karena kecelakaan di tempat kerjanya. Kedua orang tua Mark mengurung Mark di rumah sakit dan tidak membiarkan Haechan menemuinya" Jeno menceritakan.

"Oh...." Jaemin terdiam. Tidak terlintas dipikirannya kalau Haechan akan tidak baik-baik saja. Karena Haechan dan Jaemin tidak saling menghubungi cukup lama.

"Hanya oh ?"

"Lalu aku harus berkata apa ?" Jaemin balik bertanya.

"Kau tidak khawatir ?"

"Tidak juga tuh"

Jaemin dan sifat kerasnya. Jeno tau Jaemin memiliki ego yang tinggi, tapi Jeno tidak tau ego Jaemin setinggi itu.

"Aku harus menemui Haechan sekarang, karena Mark menyuruhku menjaga Haechan. Sayangnya aku tidak bisa berada di sisi Haechan dua puluh empat jam" Jeno menjelaskan lagi. Jaemin masih tidak bergeming, tidak terlihat mempedulikan apa yang Jeno katakan. Jika mereka ingin berdamai lebih baik Haechan memutuskan hubungannya dulu dengan Mark.

"Sepertinya kau tidak tertarik. Kalau begitu aku akan pergi ke tempat Haechan sendiri" Jeno akhirnya beranjak dari tempatnya. Jaemin masih diam disitu, memakan mie instannya walau mood nya sudah berubah. Seketika rasa mie instan itu menjadi hambar. Sampai Jeno menghilang dari pandangan Jaemin, laki-laki itu tidak berkata apapun lagi bahkan tidak terlihat tertarik untuk mengikuti Jeno atau memanggil Jeno untuk kembali.

♡♡♡

"Tumben sekali kau datang ke rumahku seperti ini, benar-benar sebuah keajaiban" Haechan berkata saat membukakan pintu untuk Jeno. Jeno terlihat tampan hari ini, seperti hari-hari lainnya.

"Hahaha, kau pasti terkejut" Jeno tertawa sambil masuk ke dalam.

"Tidak juga tuh" Haechan membalas "duduklah dulu aku akan membuatkan minuman" Haechan langsung bergegas menuju dapur dan mengambil gelas serta minuman dingin dari kulkas. Sementara Jeno hanya menurut dan duduk di atas sofa yang ada di sana. Apatermen Haechan cukup sederhana, tidak besar tapi tidak juga kecil, hanya cukup dengan interior yang kalem dan nyaman, Jeno menyukainya.

[END] [Markhyuck] Me & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang