17. Choosing Side

6.7K 969 110
                                    

Ini belum dibaca ulang. Jadi mohon pengertiannya.

MarkChan

Sebuah bisikan membangunkan Haechan yang sedang memimpikan seekor kera terjerumus dalam dosa dan sedang mencari kitab suci.

"Haechannie ~ bangun, sudah siang" Mark berbisik di telinga Haechan.

Setelah menonton film semalaman Haechan tertidur di bahu Mark, membuat Mark tersenyum sendiri dan melanjutkan menonton dengan kepala Haechan yang bersandar ke bahunya. Mark berhasil menyelesaikan film yang mereka tonton dan memutuskan untuk memindahkan Haechan ke kamarnya, menggendong laki-laki manis itu ala bridal style menuju tempat tidur untuk satu orang di dalam kamarnya. Setelah menidurkan Haechan di atas tempat tidur, Mark memperhatikan kamar Haechan dengan seksama dan matanya menemukan meja belajar yang dipenuhi dengan catatan di dinding. Mark hanya bisa tersenyum mengingat apa yang Haechan lakukan untuknya dan memutuskan untuk tidur di atas tempat tidur bersama Haechan walaupun tempatnya sangat sempit untuk dua orang.

Haechan membuka matanya pelan, menatap Mark yang ada di hadapannya lalu tersenyum tipis. Ah sepertinya dirinya masih bermimpi tapi kera sakti itu telah berubah menjadi Mark yang muncul di hadapannya. Tanpa sadar Haechan menggerakan tangannya menuju kepala Mark, mengelus rambut yang lebih tua dengan penuh kasih sayang.

"Yosh yosh sayang, nanti dulu aku masih harus mencari kitab ke tujuh" Haechan mengigau. Mark hanya tertawa dan suara tawa itu akhirnya benar-benar membangunkan Haechan, ternyata dirinya sudah tidak berada di alam mimpi. Mark duduk disana, di hadapannya, di atas tempat tidurnya tanpa menggunakan kaos atasan. Kenapa Mark selalu melakukan hal seperti ini pada Haechan ?

"Aaa... apa yang baru saja kita lakukan ?" Haechan tiba-tiba menutup wajahnya dengan kedua tangannya, tapi sesekali akan melirik ke arah abs Mark, bagaimana kalau Haechan menyentuh abs itu ?

"Apa yang kau ingin kita lakukan ?" Mark malah menggodanya. Wajah Haechan makin memerah dan tanpa sadar menendang Mark sampai terjatuh dari tempat tidurnya.

"Awwww. Sakit sekali" keluh Mark sebal sambil mengusap kepalanya yang baru terbentur lantai.

"Salah sendiri kenapa menyebalkan" Haechan menyalahkan. Haechan jadi teringat bagaimana dulu dirinya dan Mark tinggal dalam satu rumah sebagai pasangan yang telah legal. Mark hampir tidak pernah menggunakan atasan kalau sedang di dalam rumah, kadang laki-laki itu akan berjalan-jalan tanpa pakaian sama sekali atau hanya memakai handuk di bagian bawah tubuhnya. Ternyata memang kebiasaan itu ada sejak dini, Mark memang seorang yang kotor.

"Ya tapi tidak perlu menendangku juga" protes Mark kesal lalu membanting tubuh Haechan dan memeluknya dengan erat diatas ranjang. Mereka tertawa bersama, saling memukul satu sama lain dan kadang Mark akan mencuri kecupan di wajah Haechan, membuat Haechan merona dan memukulnya lebih keras. Hidup memang indah jika kalian bersama seseorang yang kalian cintai.

"Mulutmu bauuu kau tau tidak ?! Sikat gigi dulu baru menciumiku" keluh Haechan sambil memukul-mukul badan Mark dengan bantal.

"Hei hei jangan protes begitu. Kalau sudah sikat gigi juga kau tetap saja akan bertingkah laku seperti ini" Mark membalas tiba terima. Haechan itu aneh, dia bisa berubah menjadi pemalu, percaya diri, penyayang, dan galak dengan cepat. Mark tadinya ingin berkomentar Haechan itu tidak hamil tapi kenapa mood swingnya melebihi seseorang yang sedang hamil ?

"Hei Mark, apa kau akan meninggalkanku ?" Tanya Haechan tiba-tiba. Haechan mengeratkan pelukannya pada perut Mark, entah kenapa dirinya takut Mark akan pergi darinya.

"Seharusnya aku yang menanyakan hal itu" Mark membalas. Memang benar, Mark berpikir dirinyalah yang memiliki masalah disini. Apa Haechan siap dikatai seseorang yang menghancurkan hubungan Mark dan Hyeri ?

[END] [Markhyuck] Me & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang