36.

3.7K 544 36
                                    

MarkChan

Setelah satu jam ditinggal berduaan akhirnya Jeno, Lucas, Jaemin, dan Renjun kembali ke kamar rawat dengan banyak makanan. Sayangnya mereka harus menyaksikan adegan yang tidak pantas disaksikan oleh anak-anak terjadi di balik pintu kamar itu dan akhirnya Haechan harus mendengarkan celotehan Jaemin selama dua jam penuh.

"Sudah Jaemin marah-marahnya kenapa" keluh Renjun yang sudah muak mendengarkan celotehan Jaemin yang tiada akhir. Mark sudah mendapatkan hantaman keras di kepalanya dan sekarang Mark hanya diam dipojokan sampai keadaan membaik.

"Baiklah karena aku baik aku akan berhenti" Jaemin menurut. Tidak, Jaemin tidak baik menurut Mark. Karena Jaemin tidak mau berhenti sebelum seseorang menyuruhnya berhenti. Mark dan Haechan bukanlah anak-anak dan berciuman itu wajar untuk mereka yang saling mencintai.

"Jadi lupa kan kita mau makan, aku sudah lapar" keluh Jeno. Akhirnya mereka mengeluarkan semua belanjaan mereka dan makan bersama seperti tidak terjadi apapun. Saat makan tiba-tiba ponsel Jeno berbunyi, menandakan ada panggilan masuk disana. Jeno berdiri dan pergi keluar untuk menjawab panggilan itu sambil mengisyaratkan Mark untuk mengikutinya.

"Halo" Jeno menjawab panggilan itu. Mark menatap Jeno penuh tanya.

"Polisi" bisik Jeno. Mark hanya mengangguk, membiarkan Jeno berbicara dengan polisi itu. Setelah beberapa saat akhirnya Jeno memutuskan panggilannya dan menatap Mark penuh tanya.

"Taeil sudah datang ke kantor polisi dan Taeil berkata kalau dirinya diam di rumah saat kejadian itu" Jeno menjelaskan.

"Jadi siapa pria yang ada di rekaman itu ?" Mark bertanya bingung.

"Dia Moon Taeil, polisi tidak salah tapi Taeil tetap berkata dirinya tidak keluar rumah" Jeno menjawab.

"Jadi apa yang harus kita lakukan ?" Mark bertanya lagi.

"Untuk saat ini kita bertemu dengan Taeil ini dulu. Aku sudah membuat jadwal untuk kita bertemu nanti malam" balas Jeno. Mark hanya mengangguk mengerti, dirinya hanya bisa mengikuti saja sekarang karena Mark tidak memiliki kekuatan apapun untuk membantu saat ini.

"Terima kasih Jeno" ucap Mark.

"Sudah kubilang Haechan itu mantan kesayanganku juga"

♡♡♡

Akhirnya Haechan bisa kembali ke apatermennya bersama Mark dengan tenang. Kedua orang tua Mark pasti akan kembali datang untuk merebut anak mereka dari cengkraman Haechan, tapi untuk saat ini mereka sepertinya masih aman.

"Orang tuamu tidak menghubungi ?" Haechan bertanya sambil melemparkan dirinya ke atas sofa.

"Ponselku saja aku tinggal di rumah sakit" Mark menjawab. Ahh iya, kemarin memang ada berita tentang pasien yang kabur dari rumah sakit. Pasien itu adalah Mark dan kedua orang tua Mark pasti akan melaporkan kejadian itu pada polisi jika saja Mark tidak datang sebelumnya untuk memberikan kesaksian.

"Apa mereka akan berhenti mengganggu kita ?" Haechan bertanya lagi. Bahkan ketika berita tentang Haechan tersebar di televisi, tidak ada keluarga Haechan yang menghubunginya atau menanyakan kabarnya. Tapi beberapa media memang mensensor nama Haechan sementara media di internet lebih terbuka dibanding berita di televisi. Seharusnya satu atau dua keluarganya mengetahui tentang kejadian itu tapi bahkan tidak ada yang ingin tau kabar Haechan. Haechan pernah beberapa kali mencoba menghubungi keluarganya, tapi semua menolak Haechan. Semua karena Haechan memilih bersama Mark dan ayahnya harus menanggung beban dikeluarkan dari pekerjaannya.

[END] [Markhyuck] Me & YouWhere stories live. Discover now