27.

4.2K 646 14
                                    

MarkChan

"Ada ya sepatu setajam itu" komentar Mark saat mengobati luka di punggung Haechan. Mereka berada di ruang kesehatan sekarang, hanya berdua. Mark kadang suka salah tingkah jika masuk ke ruangan ini, ruangan tempat pertama kali Mark dan Haechan bisa sedekat sekarang.

"Ya kan kau yang biasa melihat sepatu jenis itu. Wanita di kampung halamanku memakai sendal jepit kemana-mana" Haechan membalas, sedikit meringis karena rasa perih yang tiba-tiba muncul ketika Mark mengolesi lukanya dengan alkohol.

"Sudah berapa kali aku mengobatimu seperti ini ? Kok kau bisa tahan denganku sih ?" Mark tiba-tiba bertanya. Memang benar, jika Haechan tidak pernah bertemu dengan Mark mungkin semua ini tidak akan terjadi. Haechan tidak akan sering terluka seperti ini, hubungan Haechan dengan orang tuanya tidak akan menjadi buruk, dan Haechan akan tetap akur dengan teman-temannya. Tapi disinilah Haechan berada sekarang, di hadapan Mark dan tengah menahan kesakitan.

"Jangan pernah berkata seperti itu" Haechan berbalik, asalnya memunggungi Mark menjadi berhadapan dengan Mark. Wajah Mark tiba-tiba memerah, pasalnya Haechan tidak memakai kaosnya saat diobati dan ketika mereka saling berhadapan tiba-tiba ruangan menjadi panas.

"Kurasa aku akan keluar mencari udara segar" Mark yang salah tingkah langsung berdiri dan pergi keluar dari ruangan. Haechan bingung tentu saja, kenapa Mark bertingkah aneh ? Hingga Haechan sadar bagaimana penampilan dirinya saat ini. Ya ampun memalukan, padahal tadi memang Mark menyuruh Haechan lepas baju, hanya untuk mengobati bukan untuk melihat. Tapi karena Haechan berbalik tadi jadi kelihatan juga. Buru-buru Haechan memakai kaosnya dan mengikuti Mark keluar dari ruang UKS.

"Mark..." panggil Haechan. Tapi tidak ada yang menyahut. Haechan kembali berjalan, sambil sesekali memanggil Mark sampai akhirnya Haechan tiba-tiba mendengar suara Mark.

"Apa maksudmu ?" Itu suara Mark, tapi sepertinya Mark sedang bicara dengan seseorang. Haechan lalu bersembunyi di balik tembok di dekat mereka, ingin pergi tapi tidak mau mencari lagi, tapi sebenarnya Haechan tidak ingin menguping.

"Haechan menyukaimu. Apa kau tidak berpikir itu terlalu tiba-tiba ? Terlalu aneh ?" Suara itu, suara Lucas.

"Kau masih mempertanyakan itu. Apa menurutmu ada sesuatu yang salah dariku ?" Mark bertanya. Sangat jelas Mark terdengar tersinggung disini.

"Tidak hanya saja waktunya. Bukankah itu aneh ?"

"Ada apa dengan waktu ? Kami menghabiskan waktu selalu bersama beberapa bulan ini sebelum aku kabur dari rumah"

"Itu dia.. apa kau melihat Haechan sebagai orang yang tipe cepat jatuh cinta ?"

"Bisa saja. Aku tidak melihat ada yang salah"

"Tidak-tidak, tidak ada yang salah. Hanya aneh. Baru-baru ini aku mengetahui Haechan yang memberikan kita makanan saat les dulu"

"Lalu ? Aku juga sudah tau"

Benar, Mark tau. Jika Mark tidak tau Mark tidak akan jatuh sedalam ini mencintai Haechan. Mark tau, tapi apa perasaan ini benar ?

"Nah itu dia ! Kenapa Haechan melakukan itu ? Apa kau tidak merasa aneh"

"Kurasa kita sudah cukup bicara. Aku tau kau selalu bilang aku membosankan dan tidak akan ada orang yang menyukaiku, terlebih Haechan yang menyenangkan. Itu kan yang ingin kau katakan ?" Mark terdengar seperti sedang marah saat itu. Benar, apa yang Lucas katakan waktu itu keterlaluan. Dan perkataannya sekarang menjurus seolah-olah Lucas akan mengatakan hal yang sama.

"Bukan itu Mark. Hanya saja perasaan kalian sangat aneh. Seperti kalian terikat sesuatu dan itu menjadi sebuah obsesi" Lucas mengatakan.

Haechan terdiam, obsesi ? Apakah benar ? Tapi memang semenjak Haechan kembali dari masa depan tujuan hidupnya hanyalah bertemu dengan Mark. Bahkan sebelum mereka bertemu Haechan sudah melakukan banyak hal untuk membuat Mark terkesan, padahal mereka tidak saling mengenal. Apa yang Haechan lakukan aneh ? Apa yang Haechan lakukan salah ?

[END] [Markhyuck] Me & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang