38.

3.7K 547 21
                                    


MarkChan

Seharian Haechan membereskan apatermennya dibantu Mark tapi pekerjaannya tidak kunjung selasai. Apatermen Haechan benar-benar hancur, entah siapa yang melakukan itu. Haechan sudah meminta rekaman cctv kepada resepsionis apatermen tapi mereka menolak permintaan Haechan. Apa-apaan, padahal Haechan membayar juga untuk tinggal disini. Mungkin sebaiknya setelah ini Haechan memikirkan untuk pindah dari tempat tidak berguna ini. Mark pergi keluar satu jam yang lalu dan sampai sekarang belum kembali, membuat Haechan kesal karena dirinya lelah dan lapar.

"Mereka benar-benar" keluh Haechan sambil membersihkan pecahan kaca yang banyak tergeletak di ruang tengah. Haechan kesal ? Tentu saja. Tapi Haechan bisa berbuat apa sekarang ?

"Hai, kau masih beres-beres ?" Mark datang dua jam kemudian dengan plastik berisi makanan. Haechan pasti tidak akan sempat memikirkan makanan dengan keadaan ini.

"Darimana saja ?" Ketus Haechan. Mungkin karena masih kesal nada bicara Haechan juga berubah.

"Berhenti dulu dan makan dulu, aku bawa makanan banyak, ayo" untungnya Mark pengertian dan tidak merasa sakit hati ketika Haechan menggunakan nada seperti itu padanya. Haechan pasti kesal dan itu sangat kesal.

"Ah" suara yang Haechan keluarkan membuat Mark buru-buru berlari menuju tempat Haechan yang sedang membereskan pecahan kaca itu. Tangan Haechan sedikit terluka karena terkena salah satu pecahan kaca. Mark menghela nafas panjang sambil melihat luka Haechan.

"Kau lelah, ayo istirahat dulu dan obati lukamu" ajak Mark. Haechan hanya mengangguk sekarang dan membiarkan Mark menuntunnya ke dapur. Di dapur sudah tidak terlalu berantakan sekarang, sebelum meja makan mereka ditemukan dalam posisi terbalik dan kursinya berserakan di berbagai tempat. Tapi Lucas dan Jaemin sempat ikut membereskan dapur mereka sehingga saat ini kondisinya sudah lebih baik.

"Kau duduk dulu aku akan mengambil plester" ucap Mark. Haechan hanya menurut, duduk di salah satu kursi yang masih bisa digunakan dan meringis sedikit. Jarinya yg terluka tidak terasa begitu sakit karena ini hanya luka kecil, tapi hatinya terasa sangat sesak.

Tidak lama Mark kembali dengan kotak obat di tangannya. Dibersihkannya luka Haechan dengan alkohol lalu Mark menempelkan plester di atas luka itu dengan hati-hati.

"Maafkan aku" tiba-tiba Mark berbicara.

"Karena aku kau harus mengalami hal seperti ini" tambah Mark.

Haechan sadar marah disaat seperti ini bukanlah jalan keluarnya. Mark akan merasa lebih bersalah jika Haechan marah dan jujur saja Haechan tidak ingin Mark merasa semuanya adalah salah dirinya. Tapi tetap saja Haechan merasa marah, bagaimana bisa mereka yang mengaku keluarga Mark melakukan ini kepada dirinya dan Mark ?

'Padahal yang Haechan sukai adalah diriku yang lain tapi dia harus mengalami hal seperti ini' pikiran Mark benar-benar kacau.

"Dengar Mark aku marah, aku kesal, aku sedih, sangat. Tapi semua itu bukan salahmu, apapun yang terjadi aku hanya ingin kita bersama" ucap Haechan.

Bagaimana Mark bisa melepaskan Haechan jika Haechan seperti ini ? Siapapun yang Haechan sukai Mark tidak peduli. Bersama Haechan akhirnya Mark bisa merasakan apa yang namanya bahagia dan mencintai. Mark tidak masalah jika Haechan mencintai dirinya yang Haechan temui dengan mesin waktu milik Taeil, karena di dunianya saat ini tidak ada dua Lee Mark dan Haechan mau tidak mau terjebak bersama dirinya. Tanpa disadari air mata jatuh dari mata Mark, isakan kecil tiba-tiba keluar dari bibirnya dan Haechan tiba-tiba bingung kenapa Mark seperti ini.

"Kenapa kau menangis ?" Tanya Haechan bingung.

Tidak, Mark hanya senang, setidaknya mereka masih saling memiliki. Tapi saat ini biarkan Mark menangisi hatinya yang sakit sejak dirinya mendengar cerita Taeil. Mark hanya menginginkan Haechan tidak lebih dan tidak kurang. Apapun yang terjadi Mark hanya ingin bersama Haechan karena Mark tidak tau apa yang harus ia lakukan untuk hidup jika tidak ada Haechan.

[END] [Markhyuck] Me & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang