28. James

4.4K 641 47
                                    


MarkChan


Keesokan harinya akhirnya Mark dan Haechan memutuskan untuk melakukan aktivitas mereka seperti biasa. Mark pergi bekerja dan Haechan pergi kuliah lalu bekerja di cafe. Tidak ada gunanya memikirkan sesuatu yang telah berlalu. Haechan bangun lebih pagi seperti biasa, membuat sarapan, membuat bekal, menyiapkan pakaian Mark, lalu mereka makan bersama sebelum Mark pergi bekerja dan Haechan pergi kuliah. Tidak ada yang aneh di hari itu sampai Jeno menghubungi Haechan.

"Hai Haechan kau dimana ?"

Tumben sekali Jeno menghubunginya.

"Aku di depan kampus. Ada apa ?"

"Sesuatu terjadi semalam dan sekarang Jaemin terluka"

"Dimana ?"

Jeno memberi tahu Haechan kalau mereka ada di tempat tinggal Jaemin sekarang. Tanpa berpikir panjang Haechan langsung berlari menuju apatermen Jaemin, kuliah terlupakan begitu saja.

Akhirnya Haechan sampai ke apatermen Jaemin, mengetuk pintu itu dengan keras tanpa sabar. Sudah lama Haechan tidak bercengkrama dengan Jaemin dan tentu saja ketika mendengar kalau Jaemin terluka Haechan jadi khawatir.

"Apa yang kau lakukan ?" Jaemin membuka pintu apatermennya dan wajahnya berubah menjadi bingung ketika melihat Haechan disana.

"Jeno bilang kau terluka" Haechan buru-buru menjelaskan. Lalu Haechan melihat Jaemin dari atas ke bawah, Jaemin tidak terlihat seperti terluka, malah Jaemin terlihat sehat. Sementara Jaemin yang mendengar perkataan Haechan berbalik, menatap tajam laki-laki yang masih bermalas-malasan di dalam tempat tinggalnya.

"Jeno yang terluka. Aku baik-baik saja" Jaemin akhirnya menjelaskan. Haechan bernafas lega mendengarnya, eh tidak itu juga buruk karena Jeno terluka.

"Kau benar-benar tidak apa-apa ?" Haechan bertanya sekali lagi.

"Jeno jatuh dari tangga dan kakinya terkilir. Sekarang dia sedang istirahat di dalam dan tidak mau pulang" Jaemin membalas. Haechan mengangguk mengerti, tapi tunggu dulu, sejak kapan Jeno dan Jaemin akur sampai bisa Jeno istirahat disini ?

"Jika hanya itu yang ingin kau katakan lebih baik kau pergi" Jaemin hendak menutup kembali pintu apatermennya ketika Haechan menghentikannya.

"Tunggu dulu, gara-gara Jeno aku jadi tidak masuk kelas. Biarkan aku memberikan Jeno pelajaran" pinta Haechan. Jaemin hanya mengangkat bahunya, sedikit menyamping agar Haechan bisa masuk. Haechan sudah mengetahui tempat ini seperti tempat tinggalnya sendiri karena Haechan sering datang, sayang sekali Haechan tidak bisa mengunjungi Jaemin akhir-akhir ini.

"Hai" Jeno menyapa. Kepala Haechan jadi panas ketika mendengar suara Jeno, dasar bedebah sialan menyebalkan.

"Kenapa kau melakukan hal seperti ini ?" Jaemin bertanya tidak suka.

"Agar kalian baikan" Jeno menjawab seperti memang itu faktanya, tapi memang itulah kenyataannya. Jaemin ingin sahabatnya kembali, satu-satunya cara agar sahabatnya kembali adalah mereka berbaikan.

"Apa kau ingin berbaikan ?" Haechan bertanya pada Jaemin, dari nadanya terdengar Haechan sangat berharap pada jawaban Jaemin. Tapi Jaemin malah membuang muka.

"Tidak" jawabnya. Jeno terkejut, katanya Jaemin ingin Haechan kembali. Kenapa malah menjawab seperti itu ? Sangat berbeda dengan apa yang Jaemin katakan semalam.

"Baiklah aku pergi" Haechan membalas dingin lalu berdiri. Jeno mencoba menghentikan Haechan, tapi Haechan pergi dari sana tanpa bahkan mengucapkan sepatah katapun lagi.

[END] [Markhyuck] Me & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang