8. First Meet

8.5K 1.3K 93
                                    

Hallo

MarkChan

Mark tidak suka perhatian, Mark benci perhatian dalam bentuk apapun termasuk perhatian yang sedang ia dapatkan saat ini. Semua mata tertuju padanya yang sedang membawa Haechan di tangannya. Mark selalu menjadi pusat perhatian karena nilainya dan wajahnya dan juga mungkin kekayaan keluarganya, tapi biasanya mereka tidak berani menatap lekat Mark seperti saat ini. Mark Lee yang dingin, menggendong mahasiswa baru bak tuan putri.

"Aku tidak percaya ini ! Itu benar-benar Mark"

Mark dapat mendengar bisikan dari segala arah membicarakan dirinya. Mungkin mereka tidak percaya kalau Mark adalah orang yang baik, tapi Mark tidak biasanya bersikap baik pada orang lain, karena itu tidak ada yang mau mendekati atau berurusan dengan Mark di kampus ini. Kecuali para dosen mungkin, yang senang dengan nilai Mark dan juga yang mendapat uang dari orang tuanya untuk "menjaga" Mark. Intinya Mark ingin segera sampai ke parkiran dan masuk ke dalam mobil keluarganya sekarang.

"Mark ?"

Mark berbalik, itu Lucas yang menatapnya penuh tanya. Siapa yang ada di gendongan Mark ? Kenapa Mark menggendongnya seperti tuan putri ? Di kampus pula dan banyak mahasiswa baru masih berkeliaran. Lagipula sebentar lagi kan jadwal pertemuan untuk membahas hari terakhir orientasi yang dijadwalkan esok hari.

"Kalau kau tidak keberatan aku sedang buru-buru" ujar Mark yang sudah tidak nyaman dengan tatapan yang lebih intens dari mahasiswa lain ditujukan padanya. Lucas hanya mengangguk, mengisyaratkan pada Mark untuk pergi dan lalu berbalik. Tapi kemudian ia tersenyum dan kembali membalikan tubuhnya.

"ITU LAKI-LAKI MANIS JANGAN KAU APA-APAKAN !" Teriak Lucas tanpa tau malu. Membuat Mark mempercepat langkahnya ke parkiran. Hari ini benar-benar melelahkan.

"Bukankah Mark sudah memiliki tunangan ? Untuk apa dia berbuat sesuatu pada orang sakit" gumam Wonwoo, mahasiswa kedokteran juga yang merupakan senior Mark. Lucas hanya menaikan bahunya tidak tau dan tidak mau peduli, pasalnya di lingkaran pertemanan mereka tidak ada yang menyukai tunangan Mark yang sekarang sedang menetap di Kanada itu.

"Bukan urusanku" jawab Lucas sambil pergi. Wonwoo juga ikut pergi, Mark mengabaikan rapat mereka, yang berarti nanti menjadi tugasnya untuk menghubungi Mark dan memberi arahan dimana Mark harus stand by besok.

'Semoga anak itu tidak apa-apa' pikir Wonwoo.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Paman Park terkejut bukan main ketika Mark datang dan menidurkan seorang pemuda di jok belakang mobil dan Mark pindah untuk duduk di bagian depan penumpang.

"Siapa ?" Tanya Paman Park heran. Mark tidak pernah membawa teman ke rumahnya dan apa itu teman pertama yang Mark ajak ke rumah ? Dalam keadaan tidak sadarkan diri ?

"Tidak tau, teman Jeno, tadi pingsan di lapangan dan Jeno menyuruhku mengantarnya pulang" jawab Mark sambil memakai seatbelt. Paman Park mengangguk pelan lalu akhirnya menjalankan mobil keluar dari area Universitas.

"Nyonya akan marah kalau tuan muda tidak langsung pulang" paman Park mengingatkan. Mark menghela nafas panjang, dirinya sudah cukup umur untuk sekedar pulang terlambat, malah belum terlambat karena hari masih sore. Mark hanya boleh keluar jika menyangkut pelajaran atau suruhan orang tuanya.

"Bisakah paman mengcover untukku ? Hanya sebentar, aku tidak tega meninggalkannya sendirian" pinta Mark sambil memelas. Paman Park hanya bisa tersenyum mengiyakan, lagipula niat Mark itu baik jadi tidak seharusnya ibunya memarahinya karena ini.

"Coba kau kirim pesan pada nyonya dan jelaskan situasinya" coba paman Park, tapi Mark menggelengkan kepalanya.

"Sudah, tidak dibaca" jawab Mark. Ibu Mark memang selalu seperti itu, jarang membaca pesan dari Mark, pesan dari kolega dan teman-temannya lebih penting daripada pesan yang dikirim anaknya. Paman Park hanya mengangguk pasrah dan mengemudi menuju alamat yang Mark berikan padanya.

[END] [Markhyuck] Me & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang