7. Karangan

786 141 10
                                    

"Kalau lelah ya berhenti. Tapi kenapa sulit sekali untuk kukatakan bahwa aku ingin berhenti," -ap(njm)

_o0o_





Aku selalu bertanya, untuk apa daun tumbuh kalau untuk gugur dan kenapa buku dibuat hanya untuk di robek? Kenapa juga aku dibesarkan jika hanya untuk disakiti?

Kenapa dunia seakan mengejekku. Aku ingin bertanya tapi entah kepada siapa. Aku ingin mengeluh tapi semua itu percuma. Aku hanya bisa diam membiarkan semua terjadi sesuai tempatnya. Oh tuhan kenapa semua ini berat sekali.

Bunyi jarum jam menemani kesunyian kamarku. Buku di depanku aku biarkan terbuka. Pandanganku kosong menatap bingkai foto di meja belajarku. Foto yang diambil 10 tahun silam. Dimana nenek masih ada dan selalu membuatku tersenyum.

Foto itu menjadi satu-satunya fotoku bersama dengan keluargaku. Itu pun atas paksaan nenek makanya ayah dan ibu setuju. Bahagia? Tentu saja aku bahagia. Foto itu ku jaga baik-baik.

Di usiaku yang sekarang aku sadar bahwa semua yang terjadi hanya sebuah pengajaran untuk kelanjutan hidupku kelak. Mungkin memang sulit bagiku tapi sungguh ini membuatku senang. Kenapa? Karna dari sini lah aku menjadi sosok yang sekarang.

Sepertinya aku terlalu banyak bicara. Aku memang banyak bicara tapi hanya di sini saja jika di dunia asliku, aku sosok yang pendiam dan jarang bicara, maybe hehe.

Bukankah aku pernah bilang bahwa aku menyukai sajak?

Aku selalu membuat sajak untuk dikirim di sebuah laman. Memberikan motivasi bagi anak-anak di luar sana. Bercerita tentang kehidupanku untuk dijadikan sebuah pelajaran. Aku bahagia di saat banyak orang menyukai karanganku itu. Bagiku, membuat orang lain tersenyum itu menyenangkan.

Oh, jika kalian berpikir aku menggunakan namaku di sana kalian salah besar, aku menyamar di sana. Aku hanya tidak ingin mereka semua tau tentang siapa aku sebenarnya.

Kalian tau, aku punya pengagum rahasia. Dia tak mengenalkan siapa dia dan dia hanya suka berkomentar di setiap postinganku. Memberikan kata-kata dukungan dan pujian untukku. Yang ku tau hanya dia seorang wanita dengan id @azq.nana

Kenapa aku bisa mengatakan kalau dia wanita? Ya karna dia sendiri yang mengatakannya. Aku sering berbalas pesan dengannya. Dia sempat menawarkan untuk bertemu tapi aku selalu menolak karna aku malu. Bukan karna aku jelek tapi karna aku tak biasa bicara dengan seorang wanita. Kecuali Zhelva, wanita cantik yang masih mengisi hatiku. Namun sayang dia kekasih saudaraku.

Aku selalu mencoba untuk melupakannya tapi aku gagal. Salahkah aku yang mencintai dia? Oh tentu tidak, yang salah hanya waktu dan takdir. Kenapa tuhan membuatku dan dia bertemu kembali di saat dia sudah bersama Fano. Kenapa tidak sejak dulu saja. Mungkin tuhan memang lebih menyukai jika dia dan Fano  bersama.

Aku tersenyum miris saat memikirkan bahwa aku dan dia akan tinggal satu rumah sebagai adik dan kakak ipar. Sungguh itu sangat menyakitkan.



Bulan, jika kau mendengar kata-kataku ini tolong sampaikan kepada dia bahwa aku merindukannya. Aku rindu saat dia memanggilku Nana. Aku rindu saat dia menyuapiku dengan tangan mungilnya. Aku rindu suaranya saat tertawa. Aku rindu dirinya yang selalu mencoba membuatku tersenyum.

Bisakah aku kembali dengannya seperti 15 tahun lalu. Sungguh aku ingin bersamanya kembali. Aku dan dia memang bertemu kembali tapi itu berbeda dengan dulu.

Bulan, jika dia sedang menatapmu sekarang, tolong berikan senyuman terindahmu untuknya karna dia sangat menyukaimu. Untuk bintang, tolong jangan menghilang. Tetaplah di sana menemani bulan agar bulan tak kesepian seperti aku sekarang.

Ku tatap rembulan di atas sana bersinar terang. Sepertinya malam ini ia sedang bahagia. Sudut bibirku terangkat membentuk senyuman. Dalam benakku, aku selalu berharap bahwa dia akan bahagia.

Ku ambil buku kecilku, ku tuliskan setiap kata diatasnya.

Aiana Zhelvana Queen, bagaimana kabarmu sekarang? Apa kau bahagia? Aku harap kau selalu bahagia.

Aku ingin meminta sesuatu padamu tapi apa kau bisa memberikannya padaku?

Di sana, tempat pertama kali kita bertemu, bisakah kita mengulang semua itu kembali? Aku merindukan setiap perlakuanmu dulu.

Aku tak tau sampai kapan aku akan hidup tapi aku ingin sekali saja untuk menghabiskan waktu bersamamu di sana.

Apa permintaanku sulit? Kalau sulit lebih baik tak dilakukan karna aku juga tidak mau membuat Fano marah. Kau adalah kebahagiaan untuk Fano maka dari itu aku akan membiarkanmu untuk menemaninya.

Tolong jaga Fano jika suatu saat nanti aku menyerah. Tolong bahagiakan dia seperti kau membahagiakanku dulu. Untukmu Fano, tolong jaga perimu. Dia wanita yang baik. Jangan sakiti dia, buatlah dia selalu tersenyum karna senyumnya sungguh indah. Jangan biarkan air mata membasahi pipi chubbynya.

Aku belum sempat membalas setiap perlakuanmu kepadaku maka biarkan aku menanggungnya dengan mengikhlaskanmu untuk Fano. Terima kasih Jeje. Aku mencintaimu dan akan selalu mencintaimu.

Buku harian itu ku tutup dan ku letakkan di tempat biasanya. Ku langkahkan kakiku menuju tempat tidur dan kupejamkan mataku.



_o0o_
@tbc...

Halo aku kembali lagi nih. Gimana cerita kali ini? Ngga ngefeel lagi ya?😢 Aduh maaf ya, udah bikin kali berekspetasi tinggi tapi ceritanya cuma gini😩

Aku sebenarnya masih belajar nulis, ini juga book pertama aku jadi maaf kalo masih jelek👉👈

Makasii buat temen-temen yang udah mau baca dan dukung cerita aku. Aku janji aku bakal belajar lebih keras lagi biar cerita-cerita aku lebih menarik😁

Maaf kalo banyak typo. Jangan lupa voment ya temn-teman biar aku tambah semangat😉

See you di next chapther😆

03/02/2021
©choe_



Bayangan | Na JaeminWhere stories live. Discover now