8. Masa Lalu

756 133 11
                                    

"Mengingat yang lalu memang menyakitkan tapi itu adalah bagian hidupku yang pernah aku lalui," -ap(njm)

_o0o_





Masa lalu adalah bagian dari hidup. Ada kalanya mengingat semua itu menyenangkan dan ada kalanya menyedihkan. Ada dua bagian tentang masa lalu.

Kata orang, untuk apa mengingat masa lalu itu hanya akan membangkitkan luka lama tapi bagiku semua itu salah. Bukankah sudah kukatakan bahwa masa lalu punya dua bagian. Kedua bagian itu benar-benar berbeda. Jadi jangan menganggap kalau mengingat masa lalu hanya akan membangkitkan luka lama.

Kalian ingin mendengar lebih banyak ceritaku? Kalau begitu akan ku ceritakan.

Flashback

Aku bukan sosok yang mudah berbaur. Oleh karena itu aku tak punya banyak teman. Semua orang suka memanggilku si cupu tapi aku tak menyalahkan karna memang begitu. Jaman sekarang siapa sih yang berangkat dengan baju seragam kebesaran khas anak kutu buku. Jangan lupakan kacamata tebal yang bertengger di hidung mancungku. Sontak hal itu menjadi gunjingan di sekolahku. Penampilanku yang mencolok selalu membuat mereka memandang remeh padaku.

Setiap harinya aku selalu dibully oleh mereka. Apa aku melaporkan mereka? Tentu saja tidak. Selama tiga tahunku duduk di bangku SMP tak ada satu hari pun hidupku tenang. Ada saja perlakuan mereka padaku. Dari yang menyuruhku mengejarkan tugas mereka sampai membullyku hingga aku koma.

Aku pernah koma lama saat kelas dua SMP. Apa pelakunya dihukum? Tentu saja tidak. Siapa yang berani menghukum anak pemilik sekolah. Lagi pula aku juga tak mempermasalhkannya karna aku juga tak mau dia ikut terseret di dalam kasusku. Dia yang kumaksud adalah Fano. Bagaimana bisa Fano? Ya karna memang dia yang membullyku. Dia tak suka denganku dan aku tau itu.

Sejak kejadian koma itu, Fano berhenti membullyku. Dia hanya akan berkata kasar tapi itu masih ada batasan. Apa dia menyesal? Entahlah aku tak tau. Dia hanya berhenti bermain tangan padaku tapi tidak dengan membenciku.



Saat ini aku duduk di bangku kelas satu SMA. Sejak SMA aku lebih senang menghabiskan waktuku di perpustakaan. Kadang ikut membantu merapikan buku di sana. Sejak saat itu pula aku mulai tertarik dengan sastra terutama sajak.

Setiap bait sajak adalah pelajaran bagiku. Dari sana aku tau bahwa ada orang yang lebih tak beruntung dariku. Dari sana pula aku belajar untuk lebih tegar.

Aku juga suka mengikuti lomba karya tulis. Sudah banyak piala yang ku raih. Aku bahagia setidaknya aku memiliki kekurangan yang bisa kututupi dengan kelebihanku.

Hari ini aku pulang terlambat. Aku niatnya mau ke toko buku untuk membeli beberapa komik. Namun, saat aku akan mengambil sepedaku ada seseorang yang menahanku. Ku rasakan susu basi mengguyur badanku. Apa lagi kali ini?

Aku memejamkan mataku saat orang itu menjambak rambutku. Perih, begitulah yang ku rasakan.

"Lihatlah dia, bukankah dia terlihat seperti banci. Lemah seperti wanita dan lihatlah bahkan dia memakai barang seperti wanita. Harus ku apakan sepeda pinkmu yang tua itu?"

Bayangan | Na JaeminOù les histoires vivent. Découvrez maintenant