CHAPTER XX : Someday, Another Love
▪︎▪︎▪︎
⚠️⚠️⚠️
WARNING
Thus, due to the sensitive materials mentioning some spesific issues such as; rape, bareback/unsafe sex activity, harsh words that might appear in this chapter, please read the guidance carefully if you have a high level of sensitivity regarding to the issues mentioned above. So, you could avoid bad things that might affected you, afterwards.
But, the descriptive about the issues WILL NOT provided in initial activities—posing in descriptive manners. Jadi, di dalam chapter ini rape content atau konten perkosaan tidak akan diceritakan dalam bentuk aktivitas seksual yang deskriptif. Penyebutan isu tentang perkosaan hanya akan menjadi percakapan secara implisit antar karakter, unfortunately might trigger some of you because it involves emotional reaction—the part that i'm afraid might be triggered you—from one of the characters.
Feel free to not read this chapter if it triggers you in particular. Once again i'm aware that i have the responsibilities according to what i write down to you—my beloved readers. This is my boundaries i present due the comfortness of you.
NOTES
It's okay to not be okay. It's okay to feel unconcious sometimes, to feel uneasy with or without the reasons, to take your space from everything—even if you think that comes from what you've done right or wrong in the pasts.
A chicken soup for the soul, would help do the quick recover to your mind. It's okay to take a single breath, sometimes.
Pendosa sekalipun, berhak buat punya masa depan. Karena, orang suci juga pasti punya masa lalu.
▪︎▪︎▪︎
"Adek ntar beneran nggak apa-apa dititipin belanjaan kan? Nanti ajak si Yeonjun-nya makan malem sekalian di rumah bareng, kalogitu" Sambil menuliskan sesuatu di atas sebuah kertas, Seungyeon bertanya kepada sang anak tanpa melihat.
Soobin menggeleng, "Nggak Bun. Iyaa, ntar adek tawarin deh orangnya, kalo dia mau yah. . . Duh, tadi saputangannya aku letakkin dimana sih. . ." Gumamnya mencari-cari.
Seungyeon menyodorkan kertas berisi daftar belanjaan ke arah Soobin yang sedang sibuk mengorek-ngorek tas kanvasnya.
Bundanya itu tersenyum, "Sapu tangan yang mana? Yang kelinci? Tuh, di atas meja" tunjuknya kemudian.
Sapu tangan berwarna putih dengan sulaman bermotif kelinci di ujung itu, ternyata teronggok di atas meja makan di dekat botol minum isi ulang dengan warna senada. Soobin langsung menepuk keningnya lalu tersenyum malu.
"Pelupa banget ya kamu. Padahal belum tua juga, belum pernah jadi ibu-ibu pula. Nggak kayak Bunda yang emang udah porsinya buat pikun. . ." Senyum Seungyeon kecil.
ESTÁS LEYENDO
Let Go || K.Yj • C.Sb • K.Dn || YeonBin
FanfictionSuatu ketika Choi Soobin harus bertemu dengan Yeonjun yang selalu membawa kabar buruk didalamnya. Di bulan Oktober yang lumayan tenang itu, siapa sangka Soobin akan selalu mengingat saat pertama kali Yeonjun datang dan membuat seluruh dunianya jungk...
