CHAPTER XIV : The Sun that Goes Down
▪︎▪︎▪︎
Lima menit sudah berlalu. Ah, nggak tepatnya sepuluh menit atau lebih—berdasarkan pentunjuk dari jam semi digital yang berpendar di dinding dekat rak penyimpanan, dengan posisi Choi Soobin yang dipeluk erat oleh Kim Yeonjun di atas lantai. Masih belum bergerak sama sekali dari posisi terakhir mereka. Sejak terakhir kali, Yeonjun berpura - pura 'patah tulang' dan jatuh.
"Jun, udah lima menit" Kata si imut itu berusaha memecahkan situasi hening nan canggung tersebut. Yang lama - lama kalau dipikir makin horror juga sih. Sebenarnya.
Karena, di dalam kamar berukuran kira - kira 4 x 6 meter tersebut—dua anak adam yang entah bagaimana, masih aja betah berpelukan dengan kondisi kamar yang gelap. Seperti nggak mempedulikan kondisi sekitar diluar yang sudah terang benderang. Beberapa balkon di unit lainnya, juga sudah terlihat menghidupkan lampu.
Yap, benar. Yeonjun—si pemilik kamar ini—lupa menghidupkan lampu sementara hari sudah merambat malam. Jarum jam berukuran kecil sudah menunjuk ke angka enam, sedangkan jarum berukuran besarnya condong ke arah sembilan. Jam 06. 45, yang harusnya si bocah berambut biru itu harus sudah bersiap - siap pergi ke bandara untuk menjemput sepupu bandelnya—si Hueningkai.
Tetapi, bukan Yeonjun namanya kalau nggak hobi telat menyaingi siput yang lagi lomba lari sama cheetah. Nama tengah Kim Yeonjun itu lelet, for your information.
"Yaiyalah. Dimana mana ya, Boss yang ditunggu bukan sebaliknya."
Itu adalah alasan paling mutakhir darinya kalau ada yang mencoba memprotes kebiasaan buruknya yang satu itu—bahkan Bang Tae, pun nggak bisa membuat Yeonjun taubat.
Ting! Ting!
"Entaran, masih posisi wue—" Dentingan bell dari depan pintu apartemen, memotong perkataan Yeonjun. Orangnya langsung mengerang kesal, "Siapa sih elah?! Ganggu aja!" Gerutunya dongkol.
Suara bell sember yang awalnya dibunyikan sekali - duakali, kini beruntun.
Ting! Ting! Ting! Ting!
Membuat Choi Soobin buru - buru bangkit dari pelukan Yeonjun, "Kamu ada pesen delivery atau paket gitu?" Tanya Soobin sambil merapikan pakaiannya yang cukup kusut.
Gimana nggak kusut? Orang baju sweater berkancing dipake tidur. Kelipet - lipet deh, jadinya.
"Nggak ada sih. Tau deh, kalo Bang Tae." Yeonjun ikut merapikan rambutnya yang udah mirip singa ngamuk, kusut masai—sembari berjalan ke arah pintu apartemen yang bellnya nggak kunjung berhenti itu. Ia segera berlari ke sumber suara yang menginterupsi jalannya kegiatan cuddling terselubung antara dia dan si manis—Choi Soobin.
Sehabis mengintip sebentar layar interkom, Yeonjun langsung mendesah. Tampak dua orang yang familiar sedang berdiri, tepat di depan pintunya.
Dan dua orang itu adalah Kang Taehyun plus Choi Beomgyu—pacar galaknya.
Anjir, nih bedua ngapain dateng ke apartemennya coba? Kayak Satpol PP lagi operasi senyap aja, batin Yeonjun menerka - nerka saat dilihatnya wajah seram Choi Beomgyu dan muka datar Kang Taehyun di layar.
YOU ARE READING
Let Go || K.Yj • C.Sb • K.Dn || YeonBin
FanfictionSuatu ketika Choi Soobin harus bertemu dengan Yeonjun yang selalu membawa kabar buruk didalamnya. Di bulan Oktober yang lumayan tenang itu, siapa sangka Soobin akan selalu mengingat saat pertama kali Yeonjun datang dan membuat seluruh dunianya jungk...
