CHAPTER 30

287K 37.1K 16.9K
                                    

Atlas Danadyaksa Zeehsan : fuck untuk Skala dan tuan Faizan yang tidak terhormat!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Atlas Danadyaksa Zeehsan : fuck untuk Skala dan tuan Faizan yang tidak terhormat!

**********

Part sebelumnya pada protes Faizan jangan mati dulu, tunggu nyesel. Kalian tenang aja, setankan nggak mudah mati☺

SELAMAT MEMBACA, JANGAN LUPA PENUHI PARAGRAF DENGAN COMMENT MENARIK KALIAN💬

[CHAPTER 30 - PUTUS DENGAN CARA ATLAS]

"Aku tidak pernah kehilangan perasaanku padamu, semuanya masih sama tapi aku hanya tahu diri dan menepi."
Rhea Gilda Nagendra

Rhea menyeret badannya agar sampai kedepan pintu untuk mengambil tongkat kruknya. Vania baru saja pergi kerumah sakit satu menit yang lalu. Ibunya itu benar-benar tak membiarkan dirinya ikut menghantarkan Faizan kerumah sakit. Padahal ia juga cemas akan keadaan Faizan. Bagaimanapun juga Faizan itu tetap ayah kandungnya.

Dengan susah payah akhirnya Rhea sudah berada didepan pintu dan mengambil tongkatnya. Ia mencoba berdiri walaupun badannya terasa sakit akibat pukulan menggunakan sapu dari Faizan, pukulan itu tak main-main kerasnya. Tapi setidaknya masih terbilang ringan walaupun tetap akan meninggalkan lebam kebiru-biruan.

Setelah berhasil berdiri, Rhea melangkahkan tongkatnya untuk segera pergi kedepan komplek agar ia bisa menaiki ojek dan menyusul Faizan dirumah sakit.

Baru saja sampai didepan gerbang rumahnya, sebuah suara seseorang mengintrupsi Rhea.

"Mau kemana?" Rhea menoleh dan ia mendapati Atlas sedang menaiki motor vespa berwarna hitam. Seperti motor Atlas baru, padahal tadi pagi motor lelaki itu masih vespa berwarna biru.

"Kemana?" Tanya Atlas lagi.

"Mau kerumah sakit. Ayah ada disana," jawab Rhea.

"Naik, gue anter." Kata Atlas.

"Makasih, Atlas." Ujar Rhea lalu ia dengan segera menaiki motor Atlas.

Ditengah perjalanan Atlas dapat merasakan kegelisahan Rhea. Gadis itu selalu meremas jaket levisnya dan dari kaca spion Atlas bisa melihat ada guratan kekhawatiran diwajah Rhea. Dirinya sampai bingung bagaimana bisa Rhea masih khawatir dengan orang yang telah menyakitinya?

Jika saja Atlas yang ada diposisi itu maka sudah dari jauh hari ia membunuh ayahnya, tak peduli jika ia akan masuk kedalam penjara. Atau jika perlu ia melaporkan kepolisi agar ayahnya dipenjara dengan hukuman yang sangat berat.

Tapi semua itu tak akan pernah terjadi padanya karena Bintang dan Faizan adalah orang yang berkepribadian sangat-sangat bertolak belakang. Bintang yang sedikit narsis tidak akan bisa berbuat kejam seperti Faizan.

LEIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang