3. Aku Merindukanmu

2.2K 148 70
                                    

Di part ini, kalian akan bertemu dengan seseorang✨
Enjoy!

*****

Gaeun, HyunWoo, Hari dan Kanglim sedang mampir di sebuah Cafe yang terkenal. Jika kalian bertanya kenapa mereka tak sekolah? Jawabannya adalah, karena ini hari sabtu.

Di Korea selatan, hari sabtu dan minggu mereka libur sekolah. Alhasil, sekolah membebaskan mereka jika ingin keluar jalan.

"Hei Gaeun, kau ingin memesan apa?" Tanya HyunWoo. Mereka mengambil tempat duduk di samping jendela. Gaeun di samping jendela itu dengan Hari disebelahnya. Kanglim didepan Hari dan HyunWoo... tau lah ya..

"Aku samain aja" balas Gaeun sambil melihat ke arah luar jendela.

"Baiklah! Kami pesan Macchiato satu, Cappucino 2 dan Americano 1" pelayan itu mencatat menu pesanan HyunWoo dkk.

"Ada tambahan menu makanan?" Tanya pelayan itu.

"Aku pesan roti bakar 2. Kalau kau Kanglim?"

"Aku pesan Nachos saja" pelayan itu mengangguk dan pergi dari meja HyunWoo dkk.

Lalu mereka larut dalam dunianya masing-masing. Hingga pesanan mereka datang. HyunWoo menyeruput Macchiatonya.

"Tempatnya menarik yah" puji HyunWoo seraya melihat sekeliling cafe.

Hari mengangguk, "musiknya juga bagus. Aku suka sama suara cowoknya" Kanglim mendelik mendengar pernyataan Hari.

Dia menutup kedua telinga Hari, "gausah di dengar musiknya. Suara ku jauh lebih bagus daripada suara cowok itu"

"Wah sepertinya ada yang cemburu" ledek HyumWoo.

Hari memutar kedua bola matanya. Dia berusaha melepaskan tangan Kanglim dari kedua telinganya. Bukannya terlepas, Kanglim semakin mengeratkan tangannya. Hingga musik itu selesai, barulah Kanglim melepaskannya.

"Kau ini kenapa sih?!" Protes Hari.

"Aku baik-baik saja" balas Kanglim sambil memakan Nachosnya.

"Dasar aneh" gumam Hari.

Berbeda dengan Gaeun, gadis berambut hitam panjang itu tak mengeluarkan suara apapun sejak tadi.

Dia masih senantiasa melihat luar cafe. Sampai tak sengaja matanya menangkap objek seseorang yang sangat mirip dengan nya. Dia menggelengkan kepalanya.

"Bukan! Itu bukan Ian! Sadarlah Gaeun" batinnya.

Tapi entah kenapa, orang itu berjalan mendekati cafe. Gaeun langsung mengalihkan pandangannya dari jendela. Dia memakan roti bakar yang sudah dingin.

"Kau melamun?" Tanya HyunWoo.

Gaeun agak sedikit terkejut, lalu menggelengkan kepalanya.

HyunWoo mengangguk. Entah mengapa dia merasa canggung pada Gaeun. Dia melirik Hari dan Kanglim yang masih berdebat akan vokalis cowok itu, astaga😐

HyunWoo melihat ke arah Gaeun lagi, jika dilihat-lihat Gaeun cantik juga. Dengan rambut hitam panjang, mata ungu, dan suara lembut itu. Eh? Apakah dia menyukai Gaeun? Tidak tidak, dia tak boleh menyukai Gaeun.

"Ada apa HyunWoo?" Tanya Gaeun karena sedari tadi HyunWoo memperhatikannya.

HyunWoo menjadi salah tingkah, dia menggaruk belakang kepalanya. Aciee HyunWoo:v

"Kau terlihat cantik hari ini" ungkap HyunWoo. Gaeun merasa pipinya memerah, padahal dia tak memakai blush-on.

"Te-terima kasih" lalu mereka larut dalam kecanggungan.

Tapi saat dia ingin melihat ke luar jendela lagi, matanya bertubrukan dengan mata Ian. Langsung saja dengan sigap, Ian membalikkan badannya.

POV Ian.

Sial! Kenapa aku harus bertemu dengannya, Semoga dia tak menyadarinya. Aku harus pergi dari sini secepatnya!

POV Ian end.

~~~~~

POV Normal.

Ian berlari menjauh dari cafe tersebut, Gaeun tentu tak tinggal diam. Dia bangkit dari kursinya lalu mengejar Ian. HyunWoo tentu saja bingung, tapi saat dia ingin menyusul Gaeun. Sebuah teriakan dari belakang membuatnya menoleh.

"AWAS KAU CHOI KANGLIM!!!"

******

"Ian tunggu dulu!" Teriak Gaeun. Dia berhenti sejenak untuk mengambil nafas.

Gaeun melihat ke sekeliling jalanan, tapi dia tak menemukan keberadaan Ian. Dengan nafas tersengal-sengal dan mata yang menyusuri tiap inci jalanan. Nihil, orang yang dicari Gaeun menghilang lagi.

Tidak! Dia tak boleh kehilangan lagi! Dia harus menemukannya dengan cepat. Gaeun melihat lampu lalu lintas yang berubah warna menjadi hijau. Dia berjalan menyeberangi jalanan. Namun dari jauh, ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan di atas rata-rata menuju Gaeun.

Ingin berlari namun kakinya seperti ditahan, tubuh Gaeun kaku. Tepat saat mobil itu semakin mendekat, sebuah tarikan tangan dari seseorang membuat tubuh Gaeun selamat dari tabrakan mobil itu. Dan posisi Gaeun dengan orang itu seperti berpelukan.


"Kenapa kau diam saja?! Kau mau mati hah?!!" Bentak orang itu.

Suara itu...

Gaeun membulatkan matanya, dia melerai pelukan orang itu. Gaeun menatap mata orang itu. Dia tidak lagi mimpi kan? Ini beneran Ian! Orang yang dia cari-cari!

"I-ian" panggil Gaeun dengan pelan. Tapi matanya masih menatap Ian.

Ian diam tak menjawab Gaeun, dia memalingkah wajahnya.

"TATAP AKU!" Hardik Gaeun. Tetap saja Ian tak mendengar Gaeun.

Gaeun menghela nafasnya, "kumohon" lirihnya.

Ian tak tega melihatnya, akhirnya dia mau menatap Gaeun.

"Jangan menangis" ucap Ian.

Mereka bertatap-tatapan selama 5 detik, hingga Gaeun mengeluarkan suara.

"Aku merindukanmu Ian"

******

TBC!

Akhirnya Wattpad kagak bermasalah lagi😭

So, buat kalian yang nemu typo atau kata-kata kurang nyambung gitu, ngomong ya dan tandai juga. Supaya aku bisa perbaiki.

Q&A yok!

Silahkan taro pertanyaan di atas ya👆

Sepertinya ada yang jatuh cinta🌚

Kritik or saran?

See you next chapter!

Babay Shinbi's Lover's

Shinbi's House : This Is Not The End Of StoryOù les histoires vivent. Découvrez maintenant