• Special Part : Choi Kanglim × Reader •

849 49 33
                                    

Enjoy!

Maaf jika berantakan

******

☘Filosofi Daun Semanggi🍀

(Fullname) adalah gadis yang menderita sebuah penyakit langka, dia harus bergantung dengan obat-obatan agar dapat bertahan hidup.

Hidup nya sangat hampa, tak pernah mempunyai teman. Orang-orang menjauhi (name) karena penyakitnya itu. Gadis malang itu harus sendirian di dunia yang kejam ini.

Sampai pada suatu hari...

"Aduh!" Keluh (name) saat dia tak sengaja menabrak seorang pemuda.

Hampir saja tubuhnya jatuh jika saja pemuda itu tak menariknya kedalam pelukannya. Mata mereka bertemu satu sama lain. (Name) dibuat terpukau oleh manik mata berwarna hijau tua itu.

"Apa kau baik-baik saja, nona?" Tanyanya dengan suara yang berat.

(Name) tersadar, dia merutuki dirinya yang terlalu terpukau oleh mata hijau tua itu. Dia kemudian melepaskan pelukan dari pemuda itu.

"Aku baik-baik saja, maafkan aku sudah menabrakmu"

Pemuda itu tersenyum kecil, "tidak apa-apa"

Blush!

Semburat tipis terlihat diwajah cantik (name), dengan cepat dia mengalihkan pandangannya kebawah. Entah kenapa jantung (name) berdegup dengan kencang saat pemuda itu tersenyum.

"Nama mu siapa?" Tanya pemuda itu.

(Name) mengangkat wajahnya keatas, seumur hidupnya baru kali ini ada orang yang bertanya tentang namanya. Apa mungkin karena dia belum mengetahui yang sebenarnya? Batin (name)

"(Ful-fullname)" balasnya dengan sedikit gugup.

"(Fullname) ya? Namanya cantik seperti orangnya"

Blush!

"Nama ku Choi Kanglim, kau bisa memanggil ku Kanglim. Salam kenal (name)!" Sambungnya seraya mengulurkan satu tangannya.

"Perasaan aneh apa ini? Rasanya seperti ada sesuatu yang menggelitik perutku. Dan juga, aku merasakan sebuah kehangatan bersamanya" batin (name)

Jujur dia sangat senang sekali mendapat teman, tapi dia takut jika Kanglim akan meninggalkannya sama seperti yang lain saat mengetahui yang sebenarnya.

(Name) memandang ragu kearah uluran tangan Kanglim, dia menatap wajah pemuda itu sebentar. Walau ragu, (name) tetap membalas uluran tangan itu.

"Salam kenal juga Kanglim!"

Setelah berkenalan, mereka pun memutuskan untuk mengobrol kecil disebuah cafe terdekat. Kanglim bercerita banyak hal tentang dirinya. Mulai dari hobinya, makanan yang dia suka dan tidak, warna kesukaan dan hewan favoritnya. (Name) mendengarkan dengan seksama, sesekali gadis itu ikut berkomentar.

"Aku juga memiliki lima orang sahabat"

"Wah, pasti menyenangkan!" Seru (name) dengan semangat.

Kanglim mengangguk, entah kenapa dia senang mendengar nada antusias dari teman barunya.

Shinbi's House : This Is Not The End Of StoryWhere stories live. Discover now