9. Apa Yang Sebenarnya Terjadi?

1.5K 105 160
                                    

Gimana?
Tuntas belum nih wkwk

******

Hari sudah mau malam dan mereka memutuskan untuk kembali ke asrama. Leon mengantar Hari sampai di depan asrama perempuan.

"Sampai jumpa besok Hari"

Hari tersenyum dan memeluk Leon secara tiba-tiba, "terima kasih untuk hari ini Leon dan sampai jumpa besok"

Jantung Leon hampir meledak akibat pelukan tiba-tiba dari Hari, pipinya memerah tapi dia berusaha menyembunyikannya.

Hari melepaskan pelukannya dia bingung akan wajah Leon yang memerah.

"Ehm Leon, wajahmu kenapa?" Tanya Hari.

"A-ah ini, cuaca malam ini terasa agak panas ya?" Alibi Leon.

Hari hanya ber 'oh' ria saja, dia berjalan masuk ke dalam asrama meninggalkan Leon yang tengah tersenyum lebar.

"Hari, kupastikan kau akan bahagia bersamaku! Aku jamin!" Gumam Leon dengan penuh tekad.

Leon berjalan kearah asramanya, saat dia masuk ke kamarnya, dia melihat HyunWoo yang sedang mengerjakan sesuatu dan Kanglim yang sedang bermain ponsel.

Kedatangan Leon nampaknya membuat perhatian HyunWoo teralih, dengan ramah dia menyapa Leon tapi tidak dengan Kanglim.

Lelaki itu hanya melihat sekilas lalu kembali menatap layar ponsel yang menurutnya lebih menarik daripada melihat wajah tengil Leon yang malah membuatnya ingin menonjoknya.

"Kau tak mau menyapaku?" Ucap Leon.

Kanglim menatapnya malas, "tidak terima kasih" ucapan dingin dari Kanglim membuat tubuh Leon merinding seketika.

"Gila, tuh anak punya aura serem banget" batin Leon.

HyunWoo jadi merasa tak enak pada Leon, "ah Leon, Kanglim memang seperti itu orangnya. Jadi tolong di maklumin aja ya" Leon mengangguk dan berjalan ke kamar mandi.

******

Gaeun menoleh saat pintu kamarnya dibuka dan muncullah Hari dari luar, wajah gadis itu terlihat senang sekali. Sepertinya Leon benar-benar membuatnya senang.

"Hai Gaeun" sapa Hari.

"Hai juga Hari"

"Bagaimana harimu dengan Leon?" Tanya Gaeun.

"Sangat menyenangkan! Dan oh iya, saat aku sedang menunggu Leon. Aku melihat Kanglim, syukurlah dia baik-baik saja jadi aku bisa tenang, tapi..."

Wajah Hari sedikit memurung, "Entah kenapa sifat Kanglim berbeda dari biasanya" Gaeun mengangkat satu alisnya.

"Kenapa?"

"Dia seperti Kanglim yang dulu"

Gaeun mengelus bahu Hari, "tenanglah Hari, Kanglim pasti mempunyai alasan mengapa dia seperti itu"

Hari tersenyum pada Gaeun, secara tiba-tiba dia memeluk Gaeun dengan erat. Hari beruntung memiliki sahabat seperti Lee Gaeun.

"Iya mungkin kau benar, terima kasih Gaeun" ucap Hari. Gaeun membalas pelukan itu.

******

Malam harinya Kanglim terbangun dari tidurnya, dia seperti mendengar suara grasak-grusuk dari kamar depan. Karena penasaran, Kanglim berjalan keluar kamar dengan pelan-pelan.

Dia sudah memegang pedangnya, Kanglim berjalan dengan pelan. Kebetulan pintu kamar itu sedikit terbuka dan Kanglim bisa sedikit mengintip.

Betapa terkejutnya Kanglim saat melihat bahwa dia lah makhluk jonjae yang menyamar. Tanpa sengaja Kanglim mendengar pembicaraan makhkuk itu.

Shinbi's House : This Is Not The End Of StoryWhere stories live. Discover now