7. SEBASTIAN : Sebatas Teman Tanpa Kepastian

2.1K 134 424
                                    

Happy Reading!

******

Sedari tadi ada perasaan yang mengganjal di hati Hari, namun dia tak mengerti itu apa. Alhasil dia hanya mondar-mandir di dalam kamar membuat Gaeun jadi pusing melihatnya.

"Hari apa kau tidak cape daritadi mondar-mandir begitu?" Tanya Gaeun.

"Entahlah Gaeun, sedari tadi ada yang mengganjal di hatiku tapi aku tidak tau!" Ungkap Hari.

Gaeun nampak berfikir sebentar, "mungkin buku atau hp?" Hari menggeleng.

"Tidak bukan itu tapi apa ya?"

Sedetik kemudian dia membulatkan matanya.

"KANGLIM!"

*******

Kekesalan Kanglim bertambah saat dia tau Leon sekamar dengannya, tau gini lebih baik Kanglim menyegel Leon di kartu mantranya!

Demi menghilangkan rasa kesalnya Kanglim memilih untuk pergi ke hutan belakang sekolah secara diam-diam saat malam hari.

Saat dia sampai, sudah ada Ian yang menunggunya. Kanglim berjalan menujunya dan mulai membicarakan tentang makhluk Jonjae.

"Dimana makhluk itu?" Tanya Kanglim.

"Taemin dan Minhyuk sedang mengawasinya. Btw ada seseorang yang mengikutimu"

Sontak Kanglim menoleh kebelakang dan mendapati Leon yang hanya nyengir karena ketahuan.

"Sedang apa kau!" Tanya Kanglim dengan tidak suka.

"Aku ingin menangkap makhluk itu juga" balas Leon.

Oke, habis ini Kanglim akan menyegel Leon Deon. Keberadaannya sangat lah meresahkan untuk kehidupan Kanglim.

Ian terkekeh melihat ekspresi Kanglim yang kesal sementara ekspresi Leon yang sangat polos.

"Sepertinya ada kobaran api diantara kalian berdua" ejek Ian.

"Lebih baik kau diam saja raja vampir!" Ketus Kanglim.

"Kobaran api?" Tanya Leon.

Tiba-tiba Minhyuk datang dengan luka-luka ditubuhnya, dia sendirian tidak bersama Taemin.

"Apa yang terjadi?" Tanya Ian.

"Makhluk itu mengamuk tuan" ucap Minhyuk dengan sesekali meringis kesakitan.

"Dan Taemin?"

"Dia sedang melawannya, akh!" Minhyuk berteriak saat luka dari cakaran makhluk itu mengeluarkan banyak darah.

"MINHYUK!"

"Aku tidak apa-apa tuan, yang seharusnya kau khawatirin adalah--"

"Taemin dan makhluk itu!" Ujar Kanglim dan Leon bersamaan.

"Ian, kau tinggal disini. Aku dan Leon akan mengurus Taemin!"

"Tidak bisa! Aku harus melindungi kelompok ku!" Tolak Ian.

"Argh!" Teriak Kanglim.

Dia melirik ke arah Minhyuk, "apa kau bisa ditinggal sendirian?" Minhyuk mengangguk mantap.

"Baiklah kalau begitu"

*****

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif

"Kanglim kau dimana" gumam Hari dengan cemas.

Sudah 20 kali dia menelfonnya tapi ponsel Kanglim tidak aktif. Dia merasa cemas pada laki-laki yang habis menyatakan perasaannya untuk Hari. Hari merasa bersalah karena meninggalkan Kanglim begitu saja, dia terlalu fokus mengurus luka Leon.

Shinbi's House : This Is Not The End Of StoryWhere stories live. Discover now