6. Ayo Kita Menikah

4.1K 366 36
                                    

Yn duduk diam disamping Lini dan mengabaikan penjelasan dosennya didepan sana. Ia melamun memikirkan apa yang akan terjadi kepadanya nanti.

Sejujurnya Yn tak yakin dengan hasil testpack yang dipakainya tadi. Tentu saja hasilnya belum terlihat karena ia baru melakukan semalam dan itu berarti ia harus menunggu satu bulan untuk mengetahui hasil pastinya.

"Apa yang harus aku lakukan." Gumam Yn tanpa sadar, sontak Lini menoleh ke arahnya dan melihat ia dengan bingung

"Apa maksudmu?."

Yn menoleh, menatap Lini dengan menaikkan alis bingung. "Memangnya apa yang aku katakan?."

Lini mengedikkan bahunya dan memalingkan wajahnya untuk kembali memperhatikan dosennya di depan sana. "Kau tadi bilang, apa yang harus aku lakukan."

Yn sedikit terkejut namun sebisa mungkin ia mengatur raut wajahnya menjadi biasa saja. "Oh itu, sepertinya aku tanpa sadar mengatakannya. Tak ada maksud apapun dari ucapanku itu." Sahutnya dan ikut memperhatikan sang dosen

Lini melirik sekilas ke arah Yn dengan memasang raut wajah curiga. Sedangkan Yn kembali menunduk dan mendengus kesal.

.

Yn dan Lini keluar dari kelas setelah mata kuliah mereka usai. Saat keduanya hendak berjalan keluar fakultas, langkah kaki Yn terhenti saat melihat Yoongi yang berdiri di hadapannya.

Lini juga ikut berhenti dan memandangi Yn dan sang dosen dengan bingung saat melihat raut wajah keduanya yang tampak terkejut sembari memandang satu sama lain.

"Ada apa dengan Yn dan pak Yoongi. Mencurigakan." Batin Lini

Yn melangkah kakinya, hendak melewati Yoongi namun tangannya langsung di tahan oleh sang dosen. "Ada yang perlu saya bicarakan denganmu. Ikut saya sekarang juga." Ucap Yoongi lalu menarik Yn untuk mengikutinya

"Benar-benar mencurigakan." Guman Lini sembari melihat kepergian Yn dan sang dosen bersamaan

.

Yoongi membuka pintu mobilnya, mempersilahkan Yn untuk masuk ke dalam dan mau tak mau gadis itu akhirnya masuk lalu mendudukkan dirinya di kursi samping kemudi.

Yoongi lantas menutup pintu mobilnya, berlari kecil ke arah berlawanan dan ikut masuk serta duduk di samping Yn yang tempatnya berada di kursi kemudi.

Yn menoleh ke arah Yoongi saat dosennya itu mulai menyalakan mobilnya dan membawanya pergi dari area kampus. "Kau ingin membawaku kemana?."

Yoongi diam, tak menjawab pertanyaan yang diajukan Yn kepadanya. Gadis itu mendengus kesal lalu memalingkan wajahnya dari Yoongi.

"Lupakan soal yang semalam. Anggap saja itu mimpi buruk di antara kita." Pinta Yn sembari melihat jalanan yang dilalui olehnya dan Yoongi

Yoongi menghentikan mobilnya tepat di pinggir jalan. Setelahnya ia menoleh ke arah Yn dan menghela napas berat saat melihat gadis itu masih melihat keluar.

"Ayo kita menikah." Ajak Yoongi hingga sontak membuat Yn berbalik ke arahnya dengan raut wajah terkejut

"Pak Yoongi sudah gila?. Bagaimana aku menikah denganmu jika aku saja tak menyukaimu. Bukankah kau juga tak menyukaiku?. Ada baiknya kau menikah dengan orang yang kau sukai, sebelum menyesal dikemudian hari." Jelas Yn dengan kesal

Yoongi menghela napas berat dan meraih kedia tangan Yn lalu menggenggamnya dengan erat. "Apa kau tahu alasan saya mengajakmu menikah?, itu karena saya sudah menghancurkan masa depanmu. Saya hanya ingin bertanggung jawab atas apa yang terjadi semalam, jadi saya mohon kamu terima saya dan ayo kita menikah. Saya sudah menghubungi orang tua kamu dan meminta restu mereka."

Me And My LecturerWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu