9. Aku Mau

2.6K 323 40
                                    

Keesokan paginya. Yn yang masih tertidur diranjangnya tiba-tiba saja terusik dengan tepukan pelan seseorang di lengannya. Ia yang tengah tertidur dengan posisi menyamping dan menghadap dinding yang berdempeta dengan ranjangnya lantas menoleh lalu membuka pejaman matanya.

"Apa yang kau lakukan di sini?." Yn mendudukkan dirinya dan memandang tak suka pada sosok Yoongi yang berdiri disamping ranjangnya

"Membangunkanmu." Sahut Yoongi, datar

"Dia kembali lagi." Batin Yn mengomentari raut wajah Yoongi yang datar dengan nada suara yang dingin

Yn lantas turun dari ranjangnya lalu berdiri saling berhadapan dengan Yoongi. "Karena aku sudah bangun, kau keluar sana." Usirnya, sinis

Yoongi diam, tak mengindahkan usiran Yn kepadanya hingga membuat gadis dihadapannya itu mendengus kesal. "Ada apa lagi?. Kenapa tak keluar juga?."

"Sebentar siang aku akan ke kembali ke kota jadi setelah sarapan sebentar, kita harus bicara kepada orang tuamu."

Yn melipat kedua tangannya didepan dada dan memalingkan pandangannya dari Yoongi. "Bicara apa lagi?, kan aku sudah bilang tidak ingin menikah denganmu."

"Kau serius tidak ingin menikah denganku bahkan ketika aku memberitahu orang tuamu tentang malam itu?."

"Apa?." Yn sontak menoleh ke arah Yoongi dan menatapnya tak suka. "Kau ingin orang tuaku membunuhku jika mereka tahu kalau aku sudah-"

"Tak ada pilihan lain... Lagi pula sebagai lelaki sejati aku hanya ingin bertanggung jawab terhadapmu karena sudah melakukan hal yang tak sepantasnya kepadamu. Kau hanya perlu menerimaku."

Yn menggeleng sembari menatap tajam pada Yoongi. "Jika aku menerimamu lalu menikah denganmu, lalu setelahnya apa?. Aku tak ingin menikah hanya karena rasa tanggung jawabmu kepadaku. Aku hanya ingin--"

"Aku akan mencintaimu dan menyayangimu setelah kita menikah. Kita juga bisa membangun rumah tangga yang harmonis dengan dua orang anak jika kau mau." Sela Yoongi hingga membuat Yn terdiam

.

Kini Yn tengah sarapan bersama kedua orang tuanya dan juga Yoongi di meja makan. Selagi mengunyah makanannya, Yn kembali memikirkan ucapan Yoongi kepadanya saat di kamar tadi.

"Aku akan mencintaimu dan menyayangimu setelah kita menikah. Kita juga bisa membangun rumah tangga yang harmonis dengan dua orang anak jika kau mau."

Yn menggelengkan kepalanya demi mengusir ucapan Yoongi yang tergiang-giang ditelingannya.

"Ada apa?, apa kau sakit?." Tanya ibu Yn yang langsung dibalas gelengan oleh sang anak. "Tidak bu, aku hanya sedikit pusing."

Yoongi yang duduk disamping Yn, diam-diam memperhatikan gadis itu. Pikirnya, gadis itu pasti tengah memikirkan ucapannya saat ia telah membangunkannya.

Selesai sarapan bersama, dan membereskan meja makan, Yn mengajak kedua orang tuannya untuk duduk bersama di ruang keluarga.

"Ayah ibu, aku akan menerima lamarannya." Ucap Yn pada kedua orang tuannya yang tengah duduk di hadapannya

Yoongi yang duduk disamping Yn lantas menoleh ke arah gadis itu. Jujur saja, ia tak menyangka gadis itu akan menerimanya padahal sebelumnya gadis itu sudah menolaknya mentah-mentah.

"Kau serius?, kami berdua tak akan memaksamu jika kau tak mau." Sahut ibu Yn

Yn menggeleng sembari tersenyum lembut pada ibunya. "Aku serius bu. Setelah memikirkannya dengan matang-matang, aku pikir ini jalan terbaik untuk aku dan Pak Yoongi." Balasnya lalu menoleh ke arah sang dosen yang diam disampingnya

Me And My LecturerWhere stories live. Discover now