Chapter 46

578 110 20
                                    

"Luhan!"

Seseorang berteriak dengan cukup lantang untuk menghentikan langkah Luhan dan Sehun.

Mereka berhenti kemudian berbalik, dan berakhir saling adu tatap satu sama lain setelah melihat orang tersebut.

"Ada apa Baek?" Tanyanya setelah orang yang meneriakinya sudah ada di depannya, ternyata itu Baekhyun.

Nafasnya tidak teratur "Kau meninggalkan ini" jawabnya pada ponsel yang ia angkat tepat di depan wajah Luhan.

"Oh! ya ampun!" Luhan meraih ponselnya "Terimakasih, Baekhyunie~" lanjutnya dengan nada yang di buat menggemaskan.

Sehun menggoyangkan ponselnya di hadapan Baekhyun "Kenapa tidak memberitahu lewat ini? Zaman sudah semakin canggih kurasa"

"Oh! Ya Tuhan! Kenapa aku sangat bodoh dalam keadaan seperti ini" rutuknya pada diri sendiri.

"Kau jadi kelelahan Baek mengejar kami" timpal Luhan yang melihat keringat di wajah sahabatnya.

"Tidak apa-apa. Aku juga hendak pergi, Lu. Suami dan anakku akan segera menjemput" senyum Baekhyun terpatri sehingga mengundang kelegaan di wajah Luhan.

"Mereka akan kesini?" Tanyanya dengan banyak menyimpan ke-antusiasan.

"Emm. Mereka sedang menuju kesini"

"Aku sangat rindu bocah cerewet itu" matanya menyiratkan kerinduan menatap Baekhyun, kemudian beralih menatap suaminya "Sehunie, boleh kita tunggu sebentar?" Memohon dengan cara yang mungkin tidak bisa Sehun tolak, yaitu mata yang di buat menggemaskan.

Sehun mencubit kedua pipi Luhan gemas "kalo kau memintanya seperti ini, bagaimana mungkin aku bisa menolak, hmm?"

Mengusap pipinya setelah cubitannya terlepas sembari tersenyum "Ayo! Kita tunggu di lobi saja" ajak Luhan menggenggam tangan Sehun, kemudian ia berbalik ke sisi lain "Ayo Baek!"

Baekhyun mengangguk dengan senyuman manisnya, mereka berjalan menuju lobi sesuai apa yang Luhan katakan.

Sebelum mereka benar-benar sampai, Luhan lebih dulu menginterupsi "Baek! Bukankah itu mobil suamimu?" Memastikan dengan beralih ke arah Baekhyun, di saat bersamaan Baekhyun juga menggoyangkan ponselnya pertanda jika ada panggilan masuk dan Luhan melihatnya. Itu dari Chanyeol.

Baekhyun mengangkatnya "Halo" ucapnya pertama kali.

"Aku di depan"

"Hmm, aku tahu"

"Papi! Itu Mami! Bersama Ayah dan Bunda?" Jesper antusias di dalam mobil, ucapannya terdengar di telepon sehingga mengundang senyuman di bibir Baekhyun.

Baekhyun melambai melihat suaminya yang menurunkan kaca mobil di samping Jesper "MAMI! AYAH! BUNDA!"

Bersamaan dengan teriakan Jesper, Chanyeol mematikan sambungan teleponnya dengan tergesa "Jes! Jangan berteriak terlalu lantang! Ini Rumah sakit!"

Jesper tidak peduli dengan teguran Chanyeol, ia sibuk melambaikan tangan dengan senyum merekah.

Setelah mereka sampai. Baekhyun mencium dahi Jesper "Bagaimana acaranya? Lancar sayang?"

"Tentu Mami! Aku bahkan memenangkan perlombaannya. Tapi aku hanya ada di peringkat ketiga" di awal ia sangat bersemangat, tapi penuturannya berubah sendu di akhir kalimat karena menyayangkan ia ada di posisi ketiga "Ini semua gara-gara Papi! Karena tidak menuruti perkataanku!" Tunjuknya tepat di hadapan wajah ayahnya.

"Bagaimana itu jadi kesalahan Papi ketika kau sendiri yang melakukannya Jes?" Chanyeol tidak terima akan di jadikan tersangka atas posisi peringkat anaknya.

Dedikasi Cinta (Hunhan GS) ✔Where stories live. Discover now