Chapter 47

550 96 38
                                    

Luhan turun dari mobil yang di parkir di tempat yang sudah di sediakan. Cukup lama Luhan menatap sekeliling setelah turun, dan ekspresi wajahnya telah di lihat oleh Sehun yang juga sudah turun dari mobil.

"Apa yang akan kita lakukan disini, Hun-ah?"

"Berkencan tentu saja" berjalan mengitari mobil untuk menjemput Luhan "Ayo!" Genggamnya pada tangan putih mulus Luhan.

Mereka berjalan beriringan sembari menatap sekeliling, cukup banyak orang disana, ada yang berjalan sama seperti mereka, ada juga yang bersepeda, berlari kecil demi menyehatkan tubuh dan ada pula yang menggelar tikar juga membangun tenda di sekitaran sana.

Setelah beberapa saat menyusuri, Luhan berhenti sehingga membuat Sehun ikut berhenti juga, karena tangan mereka yang bertaut "Ada apa sayang? Kau ingin sesuatu?" Tanyanya menatap Luhan di sampingnya.

Pandangannya lurus pada satu titik fokus "coba saja Yujie dan Ziyu ikut" ujarnya sedih melihat pasangan suami istri dengan seorang balita disana sedang bersenda gurau selagi mereka menyantap bekal yang mereka bawa sepertinya.

Sehun mengikuti arah pandang Luhan, kemudian ia beralih menatap Luhan dan menutup mata istrinya menggunakan telapak tangannya "jangan terpengaruh! Hari ini kau milikku!" Sehun berujar ketus dan mengundang senyuman di bibir Luhan.

Menurunkan tangan suaminya yang menutupi pandangannya, Luhan menatap Sehun "Arasseo! Ayo kita lanjutkan!" Menggenggam tangan suaminya dan kembali berjalan beriringan, sesekali Sehun memindahkan tangannya ke pinggang Luhan. Memeluknya secara mesra.

Mereka memilih untuk duduk di bawah pohon rindang yang di kelilingi oleh tembok yang di peruntukan untuk orang yang ingin bersembunyi dari matahari yang mulai terik.

Dengan ice cream di tangan Luhan yang mereka beli sambil berjalan kaki tadi, Sehun berbaring disana dengan kepala beralaskan paha Luhan.

"Sepertinya anak-anak memang harus ikut, Lu" ujarnya menatap Luhan yang sibuk dengan ice creamnya.

Otomatis Luhan menatap Sehun yang tiba-tiba berujar kebalikan dari apa yang ia sebutkan sebelumnya "Kenapa?" Tanyanya kebingungan. Luhan berpikir apa karena ucapannya sebelumnya hingga membuat Sehun tidak ingin membuatnya sedih?

"Apa ini tentang ucapanku sebelumnya? Jangan di pikirkan! Aku hanya berpikir untuk mengajak anak-anak lain waktu ke sini dalam cuaca seperti ini, hangat" menjelaskan, takut suaminya berpikiran kalau ia tidak mau acara kencan ini.

Sehun bangkit dari berbaringnya, ia tersenyum mendapati Luhan yang tidak lepas mengikuti pergerakannya "Aku mulai iri dengan mereka yang bermain bersama anak-anak nya" menatap sekeliling tanpa berkedip, banyak orangtua yang mengajak anaknya untuk menikmati bagaimana hangatnya cuaca hari ini dengan pemandangan yang bagus "Dan aku mulai merindukan mereka" kini atensinya beralih pada Luhan dengan raut yang di buat sedih.

Mendengar penuturan suaminya yang katanya merindukan si kembar, Luhan segera bangkit dari duduknya, kemudian menarik tangan Sehun "Kalo begitu, ayo kita pulang!" Ucapnya tanpa jeda sehingga membuat Sehun gelagapan.

Setelah melihat raut Luhan yang begitu bersemangat mengajaknya untuk pulang, Sehun berdiri. Memegang kedua sisi lengan istrinya dan mendudukan nya kembali disana "Aku memang merindukan mereka, sedikit iri melihat orang lain. Tapi aku tidak meminta pulang dengan segera. Seperti yang kau ucapkan, lain kali kita harus mengajak mereka kesini. Itu maksudku"

Luhan menatapnya intens dengan senyum menggoda yang di tampilkan.

Sedangkan Sehun salah tingkah mendapat tatapan seperti itu "K-kenapa menatapku seperti itu?" Tanyanya sedikit tergagap.

Dedikasi Cinta (Hunhan GS) ✔Where stories live. Discover now