Chapter 27

1.1K 146 44
                                    

Jan lupa vote dan comment 💞

°
°
°

Matanya terpejam, entah menikmati atau memang karena benar-benar lelah sehingga mengharuskan dirinya untuk terlelap.

Tarikan dan hisapan di dadanya semakin kuat seiring dengan eratnya pelukan oleh tangan yang melingkar di perutnya.

Tidak mengindahkan semua tindakan yang menuntutnya untuk mengeluarkan erangan sebuah kenikmatan.

Justru tangannya dengan lembut mengusap kepala lelaki yang sejak tadi sibuk dengan payudaranya.

Ternyata ucapannya benar tentang payudaranya akan menjadi spot terakhir percintaan mereka.

Luhan kira itu hanya bualan semata karena hanya ingin dengan cepat memasuki inti permainannya.

"Apa masih belum kenyang?" Kini matanya terbuka menatap lelaki yang ada di bawahnya. Mengamati dengan seksama setiap gerakan dari lelakinya.

Dari mulai bibir yang mengemut dan menghisap hingga kepala yang kini menengadah memberi jawaban dengan anggukan kepala dan bibir yang tersungging menawan.

Melihat itu membuat Luhan ikut memberikan senyumannya yang cantik dan mempesona "Hmm geurae, aku akan tetap disini sampai kau puas"

Kini anggukan semangat yang Luhan terima dan kembali menenggelamkan wajahnya di dadanya yang mampu membuat Luhan terkekeh gemas melihatnya.

"Aku belum pernah mencicipinya. Apa begitu enak ASI nya?" Luhan bertanya ingin tahu karena melihat Sehun begitu semangat melakukannya.

Mulutnya terpaksa terlepas kembali dari payudara Luhan dan menatap kesal istrinya "Berhenti memberiku pertanyaan yang harus aku jawab" bibirnya mencebik lalu melanjutkan "Dan ini sangat enak. Sudah cukup, jangan ganggu aku lagi" finalnya menjawab ketus dan kembali pada kegiatannya.

Luhan terkekeh melihat tingkah suaminya yang seperti anak kecil.

Apakah ini benar suaminya?

"Arasseo~ Arasseo~" jawabnya dengan senyuman yang tidak sanggup ia tahan karena terlalu menggemaskan.

Akhirnya Luhan membiarkan suaminya menikmati apa yang sedang dilakukannya terhadap payudaranya. Jika ia mengganggu ia takut suaminya akan benar-benar mengeluarkan segala tingkahnya yang di luar batas bahkan di luar nalar. Bukan sesuatu yang menakutkan tapi sesuatu yang mematikan hatinya hingga rasanya bisa membuatnya jatuh cinta lebih dalam lagi.

Senyumannya masih bertahan, tapi kini dengan tangan kembali mengusap kepala Sehun dan kembali memejamkan matanya.

Ia akan menggunakan waktunya sekarang dengan mengistirahatkan tubuhnya sampai suaminya selesai dan setelahnya baru ia akan memulai aksinya untuk mengistirahatkan hatinya yang gelisah.

Niat hati ingin kembali menambah energinya dengan tidur sejenak, tapi seketika ponsel nya berbunyi di atas nakas.

Luhan berusaha meraih dengan tangannya yang membuat tubuhnya bergeser tak karuan dan membuat seseorang menggertu kesal karena kegiatannya terganggu.

Luhan yang melihat itu tersenyum seraya berkata "Maaf mengganggumu. sebentar ya, aku ambil ponselku dulu"

Setelah ponselnya sudah ada di genggamannya, Luhan kembali membenahi posisinya yang tadi membuat suaminya tidak nyaman.

"Maaf ya Sehunie~"

Sehun tidak mengindahkan kata penyesalan dari Luhan. Ia kembali pada kegiatannya.

Dedikasi Cinta (Hunhan GS) ✔Where stories live. Discover now