Chapter 37

774 133 34
                                    

Jan lupa vote dan comment ❤



Kai melangkah dengan pasti, mendekat ke tempat dimana Sehun berada, setengah berbaring di atas kasur dan benar saja ada macbook di tangannya seperti apa yang di katakan Luhan.

Ia meraih paksa macbook itu hingga tatapan tajam ia dapatkan "Apa yang kau lakukan?" Tanyanya tidak suka.

"Kau tidak dengar Noona mengatakan apa?"

"Dan kau akan menurutinya?"

"Tentu saja! Dia menyuruhku"

"Apakah kau sekarang seorang budak? Apakah perusahaanmu sudah gulung tikar?"

"Wah! Bicaramu memang tidak memiliki perasaan" jawabnya menyerah untuk menggoda sahabatnya dan mengembalikan macbook itu kepada pemiliknya sebelum ia menarik diri untuk mendekat ke arah sofa yang ada disana.

Setelah macbook ada di tangannya lagi, Sehun kembali memfokuskan diri menggerakkan tangannya untuk meneliti sesuatu.

"Apa yang kau bicarakan sebelumnya, sebenarnya apa yang ingin kau mintai bantuan dariku?" Kai mencoba mengambil alih fokus Sehun dengan mengangkat topik yang memang sudah mereka bicarakan sebelumnya.

Setelah Kai menyelesaikan ucapannya, Sehun menegakkan tubuhnya dan menatap Kai dengan serius "Ini tentang apa yang telah aku alami hari ini. Ku dengar kau sudah tahu keseluruhan ceritanya dari Kasper, apa benar?"

Kai mengangkat bahunya acuh "Begitulah, lalu?"

"Ten tidak bisa menemukan pelakunya, dan memang setelah aku cek CCTV-nya, tidak ada satupun orang yang mencurigakan. Aku rasa dia telah mengetahui di sudut mana saja CCTV berada"

"Aku rasa si pelaku di bantu oleh orang dalam perusahanmu"

"Aku juga berpikir seperti itu, dan disini peran kau di mulai" sedikit mengangkat sebelah ujung bibirnya dan menatap Kai tajam.

Mendapatkan tatapan dan senyum menakutkan dari sahabatnya, ia mengerutkan kening.

"Kau masih ingat CCTV lalat?" Sehun mengingatkan.

"Yang kita rakit dulu?" Ada senyum sumringah ketika mendengar kembali sesuatu yang pernah membuat mereka rela tidak tidur selama berhari-hari.

"Yups. Dan aku menggunakannya untuk perusahaan" balasnya terlihat senang mendapat respon dari Kai yang seperti mengajaknya kembali bernostalgia pada masa-masa itu.

Mereka dulu adalah teman satu angkatan, berbeda dengan Chanyeol yang 2 tahun lebih tua dari mereka. Jadi kedekatan mereka terjalin cukup erat dibandingkan bersama dengan Chanyeol.

Kepada Chanyeol mereka memiliki sikap sopan, ya meski sangat tidak terlihat karena kejahilan mereka. Tapi dalam diri mereka masih memiliki rasa hormat untuk Chanyeol hingga tidak jarang mereka akan mengadu masalah yang menghampiri mereka kepada Chanyeol.

"Kau mendahuluiku, Hun. Lagi pula bagaimana mungkin kau tidak memberitahuku, itu hasil rakitan kita" protes Kai tidak terima karena hal seperti ini tidak pernah terpikirkan olehnya.

"Se-enakmu. Aku merakitnya sendiri dan aku memodifikasi ulang" jawab Sehun tidak suka dengan protesan sahabat nya yang menuduhnya menggunakan barang hasil rakitan mereka berdua dahulu. Lagi pula barang lama mungkin sudah usang dan Sehun tidak menyimpannya, justru Kai yang menyimpan semua barang itu. Dan ia dengan se-enak jidatnya menuduhnya menggunakan barang-barang itu.

"Tapi tetap saja, harusnya kau memberitahuku terlebih dahulu karena kita menemukan caranya berdua" Kai masih belum terima dengan kenyataan bahwa Sehun memiliki pemikiran sampai ingin menggunakan sesuatu legendaris yang pernah mereka hasilkan.

Dedikasi Cinta (Hunhan GS) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang