Chapter 22

1K 154 41
                                    

Jan lupa vote dan comment 💞

°
°
°

Rasanya nafas yang tersenggal sudah bisa melonggar karena suaminya sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit setelah mendapat arahan dari dokter bagaimana cara merawat luka sobek di kepalanya.

Luhan sibuk di dapur dengan para maid yang sedang menyiapkan makan malam mereka.

Sedangkan Sehun, dia sibuk merecoki si kembar yang sedang anteng bermain dengan mainan mereka.

Luhan hanya tersenyum simpul melihat Sehun yang kini tidak mau jauh dari si kembar.

Sebegitu rindukah ia pada si kembar?

Jawabannya, sangat. Sehun sangat merindukan anak-anaknya setelah satu minggu penuh tidak bersama mereka.

"Kalau denganku?" Luhan berjalan menghampiri suami dan anak-anaknya setelah menyuruh bibi Han menyiapkan makan malam yang sudah selesai Luhan masak.

Sehun menoleh untuk melihat istri cantiknya yang berjalan mendekat.

"Kalau denganku kau rindu tidak?" Ucap Luhan lagi memperjelas pertanyaannya.

"Tidak. Aku hanya rindu sama si kembar" jawabnya acuh dan kembali sibuk dengan anak-anaknya.

Luhan menunduk untuk mengambil si bungsu yang sudah bisa merangkak lebih dulu dari kakanya "Kalau begitu nanti malam jangan tidur denganku, ya"

"Eyy, mana boleh begitu" mencolek pipi mulus istrinya yang kini sejajar dengan kepalanya.

"Bawa Yujie ke meja makan. Mereka harus makan dan minum susu sebelum tidur supaya tidak bangun di tengah malam karena lapar"

"Mereka sudah bisa makan, Lu?"

"Emm. Satu hari setelah kau berangkat ke Busan. Mereka menangis tiada henti. Mereka juga menolak ASI ku"

"Kalau itu aku, aku tidak akan menolaknya, Lu" cengiran bodohnya ia perlihatkan kepada Luhan yang sudah berada di meja makan.

"Dasar mesum"

Sehun kini ikut mendudukan bokong nya di kursi dengan Yujie di pangkuannya "Kenapa kau tidak memberitahuku kalau mereka sudah bisa makan?"

Luhan mendelik setelah mendapat pertanyaan dari suaminya "Tanyakan pada seseorang yang selalu mengabaikan panggilan dan pesan dariku"

"Sepertinya itu bukan aku" kedua bahunya terangkat acuh mendengar sindiran dari istrinya.

※ ※ ※

Cklek~

Sehun tersenyum merentangkan tangan menyambut kehadiran istri tercintanya di ruang kerjanya "Kemari sayang"

"Apa masih lama?"

Luhan mendudukan dirinya di pangkuan Sehun dengan tangan memeluk leher suaminya dan menyembunyikan kepalanya di pundak suaminya.

Balas memeluk sang istri yang sepertinya sedang manja karena satu minggu penuh tidak bertemu "Sebentar lagi. Kenapa? Sudah mengantuk?"

Luhan menjawab pertanyaan Sehun dengan gelengan kepala.

"Lalu kenapa? Rindu?"

Menjauhkan kepala dari leher suaminya, Luhan menatap mendelik "Kau tidak?" Dengan bibir mengerucut sebal.

Kekehan Sehun mengalun di ruangan tersebut melihat Luhan yang sedang kesal kepadanya.

Huweeee~

Dedikasi Cinta (Hunhan GS) ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ