Chapter 12

1.3K 146 18
                                    

Jan lupa Vote sama Comment yaa

°
°
°

Cklek

Sehun membuang napas melihat istrinya masih saja berkutat dengan menyusui bayi mereka. Sedangkan dirinya sudah sangat segar setelah keluar dari kamar mandi.

"Apa belum selesai juga?" Sehun berjalan mendekat ke arah Luhan yang memangku Ziyu. Anak bungsunya memang lebih sering menangis ketimbang Yujie.

Cup

Sehun mengambil satu kecupan di bibir Luhan ketika Luhan menatapnya yang hendak menjawab pertanyaannya. Dan ia mendaratkan bokongnya di samping Luhan.

"Emm. Dia tidak mau lepas" ucap Luhan menatap suaminya.

"Coba saja di lepas paksa sayang" usul Sehun kurang ajar.

"Sudah kucoba. Dan setelahnya dia menangis" jelas Luhan mengusap lembut kepala Ziyu yang terlelap dengan mulut masih mengemut puting payudaranya.

Sehun terlihat berpikir melihat tingkah Ziyu "Aku rasa dia mencoba memonopolimu, Lu"

Luhan hanya tersenyum mendengar perkataan suaminya "Karena dia membutuhkanku" ucapnya membela anak bungsunya.

"Tapi Yujie tidak"

"Emm, dia tau kalau adiknya selalu rewel. Dan dia tidak mau membuat Bunda nya kerepotan" jelas Luhan asal sembari melihat anaknya yang terlelap cantik di box bayi yang sengaja di letakan di kamar mereka dan mengingat memang benar Yujie tidak banyak merengek meminta ASI nya. Tidak seperti Ziyu yang mungkin tidak terhitung lagi banyaknya ia merengek.

"Noona yang baik" Sehun berucap tersenyum mendekati box bayi Yujie dan mencium dahi si kecil pelan.

"Cepat pakai bajumu sayang. Nanti masuk angin" titah Luhan mengingatkan suaminya yang masih berbalut bathrobe di tubuhnya.

"Emm. Aku akan. Kau tidak mau mandi?" Kini wajahnya menatap Luhan yang juga sedang menatapnya.

"Mauuu~ tapi Ziyu gimana? Aku juga ngantuk, Hun~ah" Luhan menjawab dengan nada merengek. Mencoba mengadukannya kepada Sehun "Bisa kau ambil cuti? Hari iniiii saja" lanjut Luhan memohon kepada Sehun dengan menampilkan mata rusanya yang menggemaskan.

"Bagaimana aku bisa menolak kalau kau memohon dengan cara seperti itu, sayang" ucap Sehun menyerah setelah mendengar permintaan Luhan dengan sebuah penekanan kata menggemaskan di akhir kalimatnya.

Sehun tidak langsung mendekat ke arah Luhan. Ia terlebih dahulu mendekati wardrobe untuk mengganti bathrobe yang masih memeluknya dengan pakaian yang mungkin awalnya formal menjadi santai.

"Kenapa kau ingin aku cuti hari ini, sayang?" benar saja pakaian yang Sehun kenakan adalah pakaian santai untuk di rumah dan mendekat ke arah Luhan lagi.

"Aku ingin tidur sambil memelukmu. Tidak lebih!"

"Yakin tidak ada hal lain?" Sehun menggoda Luhan dengan pertanyaan yang memiliki makna akan menguntungkannya.

"Emm. Tidak ada. Hanya memelukmu dan jangan ganggu aku. Bisa?" Pernyataan Luhan sangat jelas menolak maksud terselubung dari pertanyaan Sehun. Dan memastikan suaminya untuk tidak melakukan apa yang sedang bersarang di otak suaminya.

Sehun terkikik mendengar apa yang Luhan ucapkan. Luhan sangat waspada terhadapnya dalam keadaan seperti ini.

"Arasseo. Arasseo"

※ ※ ※

"Lu" panggil Sehun pelan dari arah pintu kamar dengan nampan yang berada di tangannya.

Dedikasi Cinta (Hunhan GS) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang