16 : cheat

2.1K 251 97
                                    

hello jaewooists imy *cry*

"Marki."

"Ya, Ndut."

Jungwoo membuang napas kesal. "Gue emang gendut ya? Kok dipanggil ndut mulu sih?"

Mark tertawa, membiarkan Jungwoo mengistirahatkan kepalanya di pahanya.

Mark memainkan rambut Jungwoo pelan. "Kenapa? Tadi lo manggil."

"Uh iya. Gue kangen."

Mark memiringkan kepalanya. "Kangen? Ngapain kangen? Kan tiap hari lo ketemue gue??"

"Ish bukan, Dodol. Kangen Jaehyun."

Bibir Mark membentuk huruf O, tanda ia mengerti. "Gue juga."

"Ngapain kangen Jaehyun lo?"

"Bukan Jaehyun, anjing. Orang lain," jawab Mark pelan, ia kembali meneguk wine yang dari tadi ada di tangannya.

Sudah dari jam enam sore tadi kedua bocah ini maraton drama di televisi ruang tengah.

Sekarang matahari sudah terbenam, bahkan bulan sudah berada di atas kepala, sekitar jam dua belasan malam.

"Bang Jaehyun kapan pulang emang?"

"Dua hari lagi, kayaknya? Gatau deh, kata dia belom pasti. Lagi juga ngapain syuting-syuting luar Seoul sih, ish," Mark tersenyum kecil, melihat Jungwoo  mendumel kesal.

Melihat Jungwoo. Laki-laki yang Lucas sayangi. Laki-laki yang seharusnya ia benci. Laki-laki-

"Mau minum, Ndut?"

"Gak mau, Marki. Gue gasuka wine, gue gampang mabok."

Mark mengangguk mengerti, kembali meneguk wine berwarna merah gelap kental itu.

Jungwoo mengangkat kepalanya dari paha Mark dan bersandar pada sofanya.

"Ayo cerita, Mark."

"C-cerita apa?"

Jungwoo terkekeh, lebih seperti meledeknya. "Kan, gue tau sebenernya lo ada sembunyiin rahasia dari gue."

Mark membeku, ia menelan air ludahnya kasar. "Maksudnya?"

"Tentang kisah cinta lo lah. Lo baru-baru ini kayaknya loyo banget. Gue bisa liat, Marki. Gue sadar. Gue temen lo yang paling deket."

Kepala Mark rasanya seperti pusing dan berat. Beberapa bulan ini ia sudah berusaha menyibuki dirinua untuk melupakan Lucas namun Jungwoo- ia membawa topik itu kembali.

"Gue nggak papa.. Gue lagi mau move on, gue gagal, Woo."

Jungwoo mengerutkan alisnya bingung, persis seperti anak anjing yang memohon untuk diberi makan.

"Stop it..."

Mark mencubit pipi Jungwoo gemas sebelum bangkit berdiri meninggalkan Jungwoo.

"Heh, mau kemana??"

"Mau tidur," jawab Mark lesu.

Jungwoo benar-benar tidak mengerti. Setiap kali ia membawa topik tentang kisah cinta Mark, laki-laki itu akan mendadak capek, atau lemas.

Ia hanya ingin tahu apa yang ada di balik semua dinding yang sudah Mark buat untuk memisahkan keduanya.

Jungwoo ikut berdiri, ia mengekori Mark sampai masuk ke dalam kamarnya.

"Ndut.. Please leave me alone..-"

"Gue gaakan pergi sampe lo jelasin. Lo lagi galau, gue bisa liat itu."

BEDSHEETS. JAEWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang