20 : first snow

1.6K 162 43
                                    

pains on december


Desember tiga belas, Jungwoo bangun terbangun menatap jendela di kamarnya yang terbalur kepingan salju. Ia mengucek-ucek kelopak matanya berkali-kali untuk memastikan.

Namun saat ia hendak bangun dari posisi tidurannya, ia tertahan oleh lengan Jaehyun yang melingkari tubuhnya dengan erat.

"Hyunnie," gumam Jungwoo terkekeh.

Jaehyun mendengkur pelan di sebelah Jungwoo, pipinya menempel di bahu Jungwoo dengan gemas.

Laki-laki itu akhirnya mengalah dan kembali ke posisi tidurannya, kini menghadap Jaehyun. Ia menatap tiap inci dari wajah Jaehyun yang terlihat sangat sempurna, seperti terpahat oleh dewa. Apalagi tanpa riasan seperti biasanya, hanya pipinya yang pucat, bulu matanya yang lentik, dan bibirnya yang merah membengkak akibat ulah mereka sendiri tadi malam.

Jari Jungwoo bergerak mengelus pipi laki-laki itu, sebelum bibirnya mencuri sebuah kecupan kecil di hidung Jaehyun.

Namun sepertinya itu mengefek pada Jaehyun, kelopak matanya mulai terbuka perlahan, langsung berhadapan dengan senyuman tipis Jungwoo yang menyambutnya.

"Salju," ucap Jungwoo pelan, suaranya masih serak.

"M-hm? Mau turun main, Baby?" balas Jaehyun mendusel wajahnya di bahu laki-laki itu.

Jungwoo mengangguk, "Tapi mau makan," lanjutnya sambil mengerucutkan bibir.

Tangan Jaehyun menggeletiki perut Jungwoo yang belum terisi, "Is the baby hungry, hmm?"

Laki-laki itu tertawa geli, "Ih ayoo, emang lo gak laper?? Astaga- udah kecium tau itu pasti ada Bibi lagi masak. DADAH, HYUNNIE." Jungwoo langsung menepis pelukan Jaehyun dan berdiri dari tidurnya. Kakinya yang jenjang membuatnya berlari dengan cepat keluar dari kamar untuk berburu makanan.

Ekspresi cemberut menghiasi wajah Jaehyun, "Apaan anjing kok lebih penting makanan daripada gue, ck."

Namun ia tak kunjung berdiri juga, malahan tetap berbaring sambil meregangkan tubuhnya. Ia menarik bantal Jungwoo untuk dipeluk, "Wangi banget mau nangis," gumamnya mencium benda tersebut.

Gila, mungkin orang-orang yang melihat Jaehyun akan berpikiran bahwa ia kehilangan akal sehat.

Jaehyun memejamkan matanya sejenak, masih terlalu terobsesi dengan wangi bantal tersebut.

BUK!

"ANJING- Eh, hehe, Woo. Kenapa gue ditabok.."

Jungwoo melipat kedua tangannya di depan dadanya, memasang wajah kesal pada Jaehyun. "Mau sarapan gak, sih? Gue mau main salju tauk," ucapnya cemberut.

Jaehyun menguap pelan, jujur ia masih mengantuk dan lebih ingin menghabiskan waktu memeluk Jungwoo dalam tidurnya. "Makanannya enak gak?"

"Enak lah, semua makanan kan enak," balas Jungwoo ketus.

Jaehyun mengerucutkan bibirnya, "Galak banget.."

Jungwoo mengendus kasar, "Makanya Hyunnie cepetan makann-"

"Cium dulu sini," potong Jaehyun.

Laki-laki yang sedari tadi memperhatikan Jaehyun yang menggeliat seperti cacing kepanasan itu menunduk agar dapat mencium bibirnya cepat.

"Udah."

Jaehyun tersenyum memamerkan deretan giginya yang rapi, akhirnya memaksakan dirinya untuk bangun dari kasur milik Jungwoo tersebut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 03, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BEDSHEETS. JAEWOOWhere stories live. Discover now