2 : heartbeats

3.8K 386 137
                                    

getting closer

"Good night, Bang." Jungwoo mencicit menenggelamkan dirinya di balik bantal. Ia tidak mendengar jawaban dari Jaehyun. Ah, sepertinya ia sudah pergi ke alam bawah sadar.

Dari tadi Jaehyun banyak membantu. Mulai dari menyusun pakaian, memberi tahu tentang piket bersih-bersih, dan lain-lain. Tidak seburuk yang Jungwoo kira. Mereka benar-benar mulai dekat, secepat itu.

Jungwoo menahan senyumnya, menggoyangkan kakinya seperti cacing kegirangan. Tiba-tiba,

Bruk!

"Aw!" pekik Jungwoo tersontak saat merasakan sesuatu yang keras menumbuk punggungnya. "Astaga, maaf."

Siapa lagi kalua bukan Jaehyun. Ia baru saja menjatuhkan tubuh bongsornya di sebelah Jungwoo. Entah disengaja atau tidak.

"Bang, ngapain ih ini buat satu or-"

"Gue tidur di mana lo tidur. Kita kan roommates," bantah Jaehyun kembali tidur di sebelah Jungwoo sempit-sempitan.

Jungwoo berdecak kesal, jangan sampai ia satu ranjang dengan Jaehyun. Ia belum menyiapkan hati dan raganya untuk dipacu semalaman.

"Iya roommates, tapi bukan bedmates."

Jaehyun mengulum bibirnya, tidak tahu bagaimana melawan. "Tidur sama gue.."

Jungwoo mengerutkan alisnya, kenapa Jaehyun menjadi manja gini semenjak ia hiatus?

"Anu.. Gue gaenak lo tidur di bawah sendiri. Gak adil.." lanjut Jaehyun terbata-bata.

Jungwoo menggelengan kepalanya, "Nggak papa. Gue ntar juga dapet tempat tidur sendiri. Ini kan sementara doang-"

"Yaudah, serah lo."

Lah? Jaehyun malah mengambek, kembali beranjak ke tempat tidurnuya. Deru napasnya dapat terdengar jelas bahwa ia sedang kesal, Jungwoo tahu itu.

Jungwoo memejamkan matanya pasrah. Ia tidak bisa memutus tali persahabatan yang baru ia bangun ini semudah itu. Laki-laki itu naik ke tempat tidur Jaehyun dan berbaring di sebelahnya setengah hati.

Bahkan Jungwoo tidur sangat dekat pada ujung ranjang, beberapa senti lagi dan ia akan terjatuh kembali ke kantung tidurnya di lantai.

Jaehyun dan Jungwoo memunggungi satu sama lain. Tiba-tiba Jungwoo merasakan pinggangnya ditarik.

Jaehyun memeluk tubuh rampingnya dan memperlakukannya seperti guling, mengikat Jungwoo dengan tangan dan kakinya.

"Gue insom.."

Napas berat Jaehyun menggelitik leher Jungwoo. Jungwoo hanya diam tak membalas. Bukannya tidak mau, ia benar-benar tidak tahu harus menjawab apa dan lagi pula ia sedang membeku deg-degan.

"Karena gue gak pernah punya siapapun yang bisa dipeluk."

Jantung Jungwoo sedikit melayang, apakah maksud Jaehyun ia spesial? Apakah ia orang pertama yang Jaehyun peluk untuk tidur?

"Sebelumnya sama Haechan?"

Jaehyun terkekeh semakin mengikis jarak antara tubuh mereka. "Tau sendiri Haechan hobinya sama Taeil. Suka banget dia pindah kamar. Lagi juga tempat tidur dulu emang dipisah."

Jungwoo hanya mengangguk tidak tahu bagaimana membalasnya.

"Makanya pas Bang Hyunjin kasih tau lo bakal sekamar sama gue. Gue seneng banget, gue kira kita bakal satu tempat tidur. Gue kira akhirnya gue bisa tidur nyenyak. Lo membantu gue, hal kecil gini."

BEDSHEETS. JAEWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang