18 : missing you

2.1K 223 100
                                    

back again

Jungwoo mengubrak-abrik seisi lemarinya, dengan handuk yang melingkari pinggangnya. Matanya sedikit merah membengkak akibat terlalu banyak menangis.

Sekarang pukul delapan pagi dan baru selesai sarapan bersama Taeil dan Haechan. Walaupun sempat menjadi nyamuk, kedua orang itu tetap memperhatikannya penuh kasih sayang.

Ia sudah membaca pesan dari Jaehyun, namun hanya dari notifikasinya, tidak benar-benar membacanya.

Hatinya menjadi sangat lega dan tenang namun ia takut untuk membalas pesan tersebut. Jungwoo menghapus notifikasi tersebut dan langsung bangkit dari tempat tidurnya, dipanggil oleh Taeil.

"Woo, itu matanya bengkak nggak papa? Kita mau syuting loh," tanya Taeil khawatir. Jungwoo menoleh dan hanya menggelengkan kepalanya, "N-nggak papa kok, paling bentar lagi hilang- LOH? Emang konten apa? Bersembilan??"

Yuta berdecak, "Itu loh, yang Just Dance, apalah, gue juga gatau. Amnesia lo ya kalo abis patah hati, ck."

Jungwoo mencibir kesal melihat Yuta yang sudah selesai mandi, begitu juga dengan Mark dan Taeil, oh dan Haechan. "Kok gue gak dibangunin sih?"

 "Lo tidurnya nyenyak banget, Bang," jawab Haechan tersenyum tipis.

Jungwoo hanya mengangguk pelan, daripada semakin lama beradu mulut dengan sahabat-sahabatnya, lebih baik ia pergi mandi.

Membersihkan badannya, dan menghilangkan semua air matanya.

"Loh, gak sama Jaehyun..?"

"Ngga papa, mau sama Haechan dulu," jawab Jungwoo pelan, duduk di kursi mobil, di samping Haechan.

Haechan merangkul lengan Jungwoo dengan erat sementara Taeil mengerutkan alisnya bingung, "Kok-?"

"Udahlah Ilie, ntar kita bareng lagi kok. Gak kasian Bang Jungwoo lagi sedih gini apa?"

Tanpa lebih banyak beradu mulut, Taeil hanya menurut dan duduk di belakang bersama Yuta.

Ah iya, Jaehyun tentunya ikut mobil satu lagi bersama anggota lain yang tinggal di lantai lima. Jungwoo tentu tidak sempat mengejarnya, lagipula Haechan lebih cepat menahannya, "Bang, fokus ke jadwal dulu.. Jangan sampe keganggu kerjaan utamanya, ya?"

Tidak butuh waktu yang lama untuk sampai ke gedung SM, dimana mereka akan mengadakan syuting program kolaborasi dengan perusahaan Just Dance. Entahlah, 127 pun tidak terlalu peduli.

"Ah, iya makasih," Jungwoo menerima air minum dari salah satu staf, dengan cepat ia meneguknya. Apa mungkin staf tersebut melihatnya terlalu gelisah?

Jungwoo menepuk-nepuk dadanya beberapa kali. Jujur ini akan sedikit menegangkan dan canggung. Ia harus menjalankan sebuah syuting, bersama kekasihnya, dan saat ini status mereka sedang tidak baik-baik saja. Itu cukup untuk menjelaskan sebagaimana gelisahnya.

Laki-laki dari Gimpo itu memindai seisi ruangan latihannya. Sudah ada banyak kamera, lampu sorot, dan peralatan lain yang mengisi ruangan tersebut menjadi sedikit lebih sempit. Ada Doyoung dan Taeyong, Haechan dan Taeil, Jungwoo menghela napas lelah. "Enak banget gak berantem sama pacar..- Jaehyun dimana?"

Ia bergumam pada dirinya sendiri, punggungnya bersandar di dinding, masih memegang sebotol air minum tadi di tangan kanannya. Matanya sibuk mencari keberadaan Jaehyun yang tiba-tiba tidak ada.

Atau emang tidak ia perhatikan dari tadi.

"Loh, dia kemana?"

Ya, bisa saja Jaehyun izin ke toilet atau ke kantin SM untuk membeli cemilan, ini bukan masalah besar. Namun Jungwoo tidak bisa tenang. Ia bertanya kepada Doyoung namun tidak membuahkan hasil, "Ketinggalan di dorm kali."

BEDSHEETS. JAEWOOWhere stories live. Discover now