19 : music bank

2.4K 234 57
                                    

final promotion

Rumor yang bersebaran di seluruh internet sudah tidak lagi menakutkan bagi Jungwoo, bahkan mungkin ia sudah melupakannya. Lebih baik ia memunculkan senyumannya yang paling lebar saat Jaehyun menggendongnya.

"Hari ini promosi terakhir Work It kan?"

Jaehyun mengecup pipi Jungwoo, masih menggendongnya dengan satu tangan. Jungwoo menumpu dagunya di bahu Jaehyun, mengeratkan pelukannya pada leher laki-laki itu.

"Hmm, udah mau terakhir sih, pasti ada
tambahan-tambahan lagi. Tapi pasti bakalan lebih sibuk buat Resonance."

Ah, benar. Tahun 2020 sudah hampir berakhir, yang berarti akan ada banyak acara penghargaan yang megah berbanjiran membuat semuanya sibuk.

"Hmm, okei. Hari ini gue yang anter ke MuBank mau?"

Jaehyun mendudukkan Jungwoo di meja, mencuri sebuah kecupan di bibirnya cepat sebelum berjalan ke arah kulkas untuk mengambil cemilan.

Jungwoo hanya menatap punggung laki-laki itu, tidak menyembunyikan pipinya yang memerah. Aneh, padahal sudah hampir berjalan lima bulan hubungan mereka namun ia tetap salah tingkah terus-menerus.

"Eh- Hyunnie. Emang boleh gitu berangkat sendiri-sendiri?"

"Boleh dong, gue udah minta ijin Bang Hyunjin. Hari ini gue mau temenin sampe pulang, gue takut lo kenapa-kenapa."

Hati Jungwoo melembut. Jaehyun ternyata masih terlalu khawatir tentang skandal merokok tersebut. Padahal ia sudah tidak apa-apa, namun ia mengerti pasti kekasihnya juga takut panic attack-nya kambuh.

"Udah sana mandi dulu, abis ini kita berangkat," ucap Jaehyun meneguk air dingin dari kulkas yang ia tuangkan ke gelas wine. Memang aneh sekali namun dorm lantai sepuluh tidak punya gelas biasa.

"Mandi.." gumam Jungwoo mengulangi ucapan Jaehyun sambil memainkan ujung bajunya pelan.

Jaehyun meletakkan gelasnya di meja, di samping dimana Jungwoo masih terduduk. "Mandi cepet, abis itu gantian, baru kita berangkat-"

Laki-laki itu menghentikan kalimatnya saat melihat Jungwoo mengerucutkan bibirnya sedih. "Kenapa.. A-are you scared? S-should I bring your pills..?"

Jungwoo menggelengkan kepalanya, ia menarik bahu Jaehyun agar ia bisa membisikkan sesuatu ke telinganya.

"Mandiin,"

Mata Jaehyun membulat. "H-ha..? K-kenapa?" Ia dapat merasakan sesuatu di selangkangannya yang menegang.

Jungwoo memperhatikan telinga pria itu yang memerah bagaikan persik. "Nggak papa, males aja.. Bolehh?? Please~"

Jaehyun menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. "O-oke, yaudah ayo."

Laki-laki bagaikan anak balita bernama Jungwoo itu merentangkan tangannya, siap untuk dirangkul oleh Jaehyun.

Jaehyun tertawa gemas dan tidak membuang waktu lebih lama lagi untuk menggendong tubuh ringan tersebut.

"Hei-"

Jungwoo mendongak melihat mata Jaehyun, "Kenapa?"

"Why are you unbuttoning my shirt too? Kan lo doang yang mandi."

Jungwoo mengerucutkan bibirnya, menggelengkan kepalanya. "Kenapaaa.. lo juga dong, belom mandi juga kan?? Plus, ntar juga terakhirnya lo kena air."

BEDSHEETS. JAEWOOWhere stories live. Discover now