17 : rumour

2.2K 251 100
                                    

cigarettes and broken hearts

"Jaehyun, lo nyakitin dia."

Suara sendok dan piring yang bergesekan mengisi keheningan. "I-i know. Gue tau," jawabnya lesu. Bahkan energinya untuk makan pun sudah tidak ada.

Lawan bicaranya mengerutkan keningnya, "Lah terus?? Minta maaf ke dia, dong??"

"Johnny, I hate you."

"Well, I hate you too then," jawab Johnny dengan bahasa Inggris. Kapanpun Jaehyun merasa ada masalah yang mengganggu jalannya, ia akan bercerita kepada Johnny, satu-satunya sahabat yang bisa dipercaya sepenuhnya.

Jaehyun menggeram pelan, meminum kopinya. "Dia juga nyakitin gue, Johnny. Kenapa lo gak liat dari sudut pandang gue?"

Laki-laki kelahiran 1997 itu mengambek kesal, "Jaehyun."

"What now, dickhead."

"Coba pikirin lagi. Lo sayang Jungwoo gak?"

Jaehyun mendecih kesal, "Sayang lah. Lo nanyanya yang bener dikit coba."

Johnny menggeleng-gelengkan kepalanya, "Lo percaya dia kan?"

Lagi-lagi Jaehyun menjawab dengan sebuah "Pastinya." Kemudian Johnny tersenyum kecil. "Kalo lo percaya sama dia. Harusnya lo pikir pake otak. Emang dia mau sengaja selingkuh dari lo?"

"Y-ya, bisa aja? Gue kan jarang di rumah, dia bisa bosen, atau apa gitu. Ya bisa aja dia selingkuh. Dia juga emang dekettttt banget sama Mark." cerocos Jaehyun pelan.

Johnny terkekeh, "Nggak, Jaehyun. Gue yakin dia nggak bermaksud gitu. Gue tau juga Jungwoo sama Mark cuman temenan doang, gak lebih. Mark juga udah suka orang lain- Kenapa gak lo tanyain sendiri sama Jungwoo-nya deh?"

Jaehyun terdiam tidak menjawab. "G-gue.. Gue gak berani.."

"Bukan gak berani. Lo cuman gengsi, karena keburu marah, jadi lo gengsi mau balik ke dia. Jae, pake otak lo, sumpah."

Laki-laki di hadapan Johnny itu ingin sekali marah pada orang Chicago ini yang banyak bicara dan sangat cerewet. "Hey, if you really love him, put some effort. Lo gak mau kan putus sama dia?"

"Nggak mau, lah," tolak Jaehyun masam.

"Ah, gue capek ngomong sama lo. Gue telfon Jungwoo ya-"

"Nggak, jangan-" laki-laki itu hampir merebut ponsel itu namun Johnny lebih kuat untuk menyuruhnya diam. "Taeyong telfon, diem dulu."

"Kenapa, Yong?"

"Jaehyun kenapa gak angkat telfon gue?"

Johnny menyipitkan matanya ke arah Jaehyun, sementara Jaehyun hanya kebingungan. "Hape dia mati kayaknya. Kenapa?"

"Gue kirim link-nya ke lo aja ya. Suruh dia liat."

Johnny mengiyakan perintah Taeyong dan segera menerima pesan dari Taeyong melalui SMS. Johnny langsung menyodorkan ponselnya pada Jaehyun, "Taeyong suruh liat link-nya itu."

Masih terbingung, namun Jaehyun hanya menurut. Dengan jarinya ia membuka tautan itu yang membawanya ke aplikasi Twitter.

Matanya melebar dan mulutnya ternganga saking kagetnya. Tangannya bergetar panik, "John-"

"Kenapa??"

"I-ini, fuck. Tolong sekalian kirim ke Bang Hyunj- Kayaknya Bang Taeyong dah kirim sih- G-gue pergi dulu."

BEDSHEETS. JAEWOOWhere stories live. Discover now