SVG || 29

3K 443 251
                                    

Okey, karena komennya rame aku update cepat❤️

Always spam komen dan jangan lupa vote!!❣️

**

Sejujurnya ketakutanmu itu hanya ketakutan biasa. Tapi karena ibumu memperkeruh suasana dan membuat ketakutanmu semakin bertambah kau jadi begini. Jika kau bisa mengendalikannya maka ketakutanmu itu tidak akan mengganggu hidupmu lagi.

Perkataan dokter Park selalu terngiang di pikiran Gaeun. Memang benar ketakutannya tidak terlalu menyusahkannya, hanya saja ia takut saat mengingat ibunya. Ia takut saat kembali mengingat masa lalunya.

Gaeun sedang berkeliling rumah sakit ditemani Hyunjae dengan menggunakan kursi roda, Gaeun bosan di kamarnya saja setelah 2 hari.

"Berhenti," sahut Gaeun. Hyunjae memberhentikan kursi roda Gaeun tepat di depan pintu UGD.

"Ada apa?" Tanya Hyunjae.

Gaeun hanya diam menatap kegiatan beberapa orang di dalam UGD. Gaeun melihat beberapa dokter yang sedang menangani pasien bahkan sampai naik ke atas brankar memberikan CPR pada pasiennya.

Gaeun menggenggam tangannya saat melihat seseorang yang berdarah. Gaeun mengatur nafasnya dan terus menatap ke arah UGD.

"Ada kecelakaan beruntun di jalan tol, jangan menatap ke arah UGD terus. Kau akan takut," ujar Hyunjae.

"Aku ingin seperti mereka," ujar Gaeun.

Hyunjae menekukan kakinya dan mensejajarkan kepalanya dengan kepala Gaeun.

"Kau bilang apa?" Tanya Hyunjae.

"Aku ingin menjadi dokter yang sedang menangani pasien itu." Gaeun menunjuk dokter yang sedang berusaha memberikan CPR agar detak jantung pasiennya kembali.

"Menurutmu, bisakah aku menjadi dokter?" Tanya Gaeun sambil menoleh menatap Hyunjae.

"Bisa, pasti bisa," ujar Hyunjae sambil mengelus kedua bahu Gaeun.

"Jangan pikirkan itu sekarang, fokuslah pada pengobatanmu," ujar Hyunjae lalu kembali mendorong kursi roda Gaeun ke luar rumah sakit.

Hyunjae membawa Gaeun ke taman rumah sakit lalu menggendong Gaeun duduk di kursi taman.

"Ya! Aku hanya trauma, kakiku tidak lumpuh. Kau tak perlu memperlakukanku seperti ini," ujar Gaeun.

"Aku ingin memanjakan pacarku. Apa salahnya,"

Gaeun membuang muka. Sungguh Gaeun malu sekarang ia sudah pacaran dengan Hyunjae. Hyunjae juga mengingatkan Gaeun agar tidak berbicara kasar lagi karena mereka sudah pacaran.

"Choi Gaeun bisa malu juga ternyata," ujar Hyunjae sambil menarik lembut dagu Gaeun agar menoleh padanya.

"Kita pacaran bukan berarti kau bebas menyentuhku," ujar Gaeun sambil menepis tangan Hyunjae dari dagunya.

"Kau ingin ambil spesialis apa nantinya? Kau sudah memikirkan itu?" Tanya Hyunjae. Gaeun mengidikan bahunya.

"Aku belum memikirkan apapun tentang itu,"

"Aku ingin mejadi dokter bedah," ujar Hyunjae. Gaeun menoleh menatap Hyunjae.

"Kau cukup berani,"

Hyunjae mengangguk lalu mengeluarkan pisau lipat dari saku celananya. "Kakekku memberiku ini," ujar Hyunjae sambil memperlihatkan pisau lipatnya pada Gaeun.

"Sejak itu, aku ingin menjadi dokter bedah. Dibanding menjadi psikopat gila mending aku mengasah bakat gilaku untuk membantu seseorang,"

Gaeun tiba-tiba takut menatap raut Hyunjae yang berubah menjadi menyeramkan. Dengan cepat Hyunjae mengubah ekspresinya dengan senyuman manis.

Savage || Lee Hyunjae✔️Where stories live. Discover now